Ramai Maskapai RI Tawarkan Pegawai Resign, Ada Apa?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
25 May 2021 09:29
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi membuat perusahaan di sektor transportasi terpuruk, salah satunya maskapai penerbangan. Industri maskapai kini mulai mengurangi biaya operasionalnya dengan mengurangi jumlah karyawan dengan opsi pengunduran diri.

Dua maskapai komersial besar Indonesia, yakni Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air sedang melakukan langkah tersebut. Langkah ini diambil guna bertahan di tengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan, di masa pandemi.

Sriwijaya Air Group mengeluarkan Internal Memo perusahaan yang diterbitkan pada 21 Mei 2021, yang ditandatangani Direktur Sumber Daya Manusia Sriwijaya Anthony Raymond Tampubolon.

Pada penjelasan di dalam memo itu, manajemen perlu memutuskan langkah strategis di bidang kepegawaian. Sesuai dengan dua kebijakan sebelumnya tentang 'melakukan efisiensi di kalangan internal organisasi' dan 'komitmen perusahaan akan memanggil karyawan yang dirumahkan jika operasional bertambah'.

"Mempertimbangkan kondisi perusahaan yang saat ini mengalami likuiditas semakin menurun akibat wabah virus Covid-19 berkepanjangan yang berdampak pada menurunnya operasional perusahaan," jelas memo tersebut.

Sehingga perusahaan memberikan opsi pengunduran diri bagi karyawan yang saat ini sedang dirumahkan baik pegawai tetap maupun PKWT yang bermaksud mengundurkan diri, termasuk perusahaan akan memberikan uang pisah dengan hitungan sebagai berikut:

- Karyawan dengan masa kerja lebih dari satu tahun dan kurang dari tiga tahun diberikan satu bulan gaji.

- Karyawan dengan masa kerja lebih dari tiga tahun dan kurang dari enam tahun diberikan uang pisah dua bulan gaji.

- Karyawan dengan masa kerja lebih dari enam tahun diberikan uang pisah tiga bulan haji.

Manajemen juga akan membebaskan biaya penalti kontrak kerja (tidak termasuk soft loan/pinjaman dana perusahaan) kepada karyawan yang disetujui permohonan pengunduran dirinya.

Selain itu, manajemen juga mengubah kebijakan pengupahan pada karyawan yang sedang dirumahkan dari imbal jasa 25% menjadi 10% dari gaji pokok.

CNBC Indonesia mengkonfirmasikan hal ini kepada pihak Sriwijaya Air. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Theodora Erika mengatakan dari departemennya, belum menerima memo itu.

"Kami di Corporate Communication belum menerima itu, nanti saya infokan ya, soalnya belum ada pembahasan di internal," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Senin (24/5/2021).

Garuda Indonesia juga menawarkan pensiun dini. Sama halnya seperti Sriwijaya Air, maskapai milik negara ini juga menyiapkan program pensiun dini bagi karyawan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan bahwa penawaran program ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan perusahaan untuk menyehatkan perusahaan dan beradaptasi dengan tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.

"Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh perusahaan. Namun opsi ini harus kami ambil untuk bertahan di tengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan yang belum menunjukkan titik terangnya, di masa pandemi Covid-19 ini," kata Irfan dalam siaran persnya, Jumat (21/5/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maskapai Garuda & Sriwijaya Tawarkan Pegawai untuk Resign

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular