Kabar Gembira, RI Nggak Jadi 'Kiamat' Pesawat

Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat semakin pulihnya industri penerbangan, maskapai berlomba mau menambah jumlah armada pesawat. Untuk menambah frekuensi penerbangan dalam negeri.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penumpang pesawat untuk rute domestik naik 74,81% menjadi 52,6 juta pada selama periode Januari - Desember 2022 secara year on year (yoy).
Namun jumlah armada yang beroperasi masih di bawah kebutuhan rata-rata. Di mana jumlah pesawat yang beroperasi hanya 330 pesawat atau berkurang 40% pada Mei 2022 lalu, mengutip data Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kondisi ini kemudian jadi salah satu pemicu lonjakan harga tiket pesawat pada tahun 2022 lalu.
Kini, maskapai ramai-ramai mau menambah jumlah pesawat. Seperti Maskapai Transnusa Airlines kini pada tahun ini berencana menambah 4 pesawat pada tahun ini.
"Untuk 2023 kita akan menambah 2 narrow body A320 (Airbus) menjadi 6 pesawat dan 2 regional jet ARJ21 (Comac) menjadi 3 unit," kata Direktur Utama Transnusa Airlines Bayu Sutanto, kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/2/2023).
Bayu bercerita untuk menambah jumlah armada di pasca pandemi tidak mudah. Terlebih ada kendala masalah keuangan yang terbawa dari tahun lalu saat pandemi Covid - 19 serta antrian untuk perbaikan atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO) sampai rantai pasok suku cadang. Pasalnya dari rencana pembelian pesawat itu ada yang baru maupun bekas.
"Ada yang baru dan bekas, karena untuk pesawat baru antreannya bisa 2-3 tahun," kata Bayu.
Meski begitu, menurut Bayu saat ini hampir semua maskapai masih berhati - hati dalam menambah jumlah pesawat. Terutama pada pertumbuhan penumpang pada masa ketidakpastian ekonomi global.
"Yang jelas semua maskapai akan closely watch pertumbuhan permintaan Pax setelah pandemi. karena masih ada ketidakpastian ekonomi global seperti resesi, suku bunga, inflasi, nilai tukar Rupiah dan harga avtur," kata Bayu.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga mengungkapkan pada tahun ini Garuda Indonesia akan menambah jumlah armada pesawat mencapai 70 unit.
"Garuda berharap bisa mencapai 70 pesawat tipe 737. Pesawat yang direstorasi," kata Irfan kepada CNBC Indonesia.
Sebelumnya, Irfan mengungkapkan, pada tahun ini Garuda Indonesia Group baik maskapai Garuda Indonesia maupun Citilink bakal mengoperasikan 124 pesawat. Hal ini guna memenuhi kebutuhan publik dan operasi, seperti penambahan rute.
"Yang saat ini menantang di Garuda bukan rute baru tapi peningkatan penerbangan frekuensi domestik seperti ke Indonesia timur kita berencana tingkatkan frekuensi penerbangan khususnya untuk kota kota yang belum bisa kita layani tiap hari. Kita harapkan pertengahan tahun ini bisa kita penuhi," kata Irfan.
[Gambas:Video CNBC]
Mantap! November, Garuda-Lion Air Siap Terbang Dari Kertajati
(dce)