
Hampir Tembus 9000 Kasus, India Umumkan Jamur Hitam Epidemi

Jakarta, CNBC Indonesia - India bukan hanya harus bergelut dengan tsunami corona (Covid-19). Negara itu kini harus menghadapi penyakit Mucormycosis atau 'jamur hitam' (black fungus).
Per Minggu (23/5/2021) ditemukan setidaknya 8.848 kasus penyakit dengan potensi kematian 50% ini. Secara sederhana jamur hitam adalah penyakit yang menyerang pasien di hidung tetapi jamur kemudian menyebar ke otak dan menyebabkan operasi pengangkatan mata atau bagian tengkorak dan rahang.
Dalam laporan The Guardian, hingga Sabtu, ada 219 orang meninggal. Meningkatnya infeksi dikaitkan dengan penularan corona yang makin massif dan penggunaan steroid yang berlebihan dalam pengobatan virus corona, yang dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh jika dikonsumsi dalam waktu lama.
Hal ini membuat pemerintah federal meminta kepada pemerintah negara bagian untuk mendeklarasikannya sebagai epidemi. Istilah ini merujuk ke wabah di penyakit telah tersebar luas di daerah dan melibatkan banyak orang.
"Kami meminta 29 negara bagian untuk menyatakan ini (jamur hitam) sebagai epidemi," tulis Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan Lav Agarwal, dikutip dari BBC International, Senin (24/5/2021).
Maharashtra, negara yang paling terpukul karena gelombang kedua corona, telah melaporkan lebih dari 1.500 kasus dan 90 kematian karena jamur hitam. Ini merupakan angka tertinggi.
Hal sama juga dilaporkan rumah sakit New Dehli. Sebanyak 15 hingga 20 kasus baru datang sehari, berbeda dengan dulu yang hanya satu hingga dua kasus sebulan.
"Peningkatan pasien benar-benar tidak diduga," kata salah seorang petugas medis di fasilitas kesehatan setempat Dr VP Pandey.
Lonjakan kasus juga telah menyebabkan kekurangan Amfoterisin B, obat yang digunakan untuk mengobati Mucormycosis, meskipun diproduksi oleh banyak perusahaan India. Ini telah menyebabkan banyak keluarga beralih ke pasar gelap dengan putus asa.
Mucormycosis adalah infeksi yang sangat jarang. Hal ini disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.
"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyakit Jamur Hitam Menyerang di Tengah Tsunami Covid India
