Duh India, Corona Belum Reda Muncul Penyakit Baru Berbahaya!

News - Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
23 May 2021 14:15
Angka Kematian Akibat Covid-19 Di India Cetak Rekor Tertinggi Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah jatuh tertimpa tangga jadi peribahasa yang tepat dalam menggambarkan kondisi darurat kesehatan di India. Pasalnya saat ini negara itu menghadapi dua penyebaran masif penyakit sekaligus.

Hingga saat ini India masih terjebak dalam bayang-bayang ledakan infeksi virus Covid-19. Infeksi yang sempat mencatatkan rekor 400 ribu kasus per hari ini telah membuat negara itu luluh lantak sistem kesehatannya. Pemandangan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan orang-orang yang putus asa mencari oksigen serta alat medis lainnya telah menghiasi negara itu hingga saat ini.

Bahkan dalam serangan virus Covid-19, India juga mulai menemukan salah satu varian baru virus itu. Varian yang dinamai B.1617 disebut sebagai "mutan ganda" karena ia memiliki mutasi L452R dan mutasi E484K. Akibat memiliki mutasi ganda ini, penyebaran virus jadi lebih cepat dan berbahaya, menjauhkan New Delhi dari upaya mengakhiri pandemi.

Belum habis di situ, India kembali lagi terserang wabah penyakit berbahaya. Negara itu melaporkan telah terjadi penyebaran penyakit "Jamur Hitam" atau Mucormycosis yang mematikan. Sekretaris Bersama Kementerian Kesehatan Lav Agarwal menulis kepada 29 negara bagian India untuk meminta mereka menyatakannya sebagai epidemi.

Dengan melakukan itu, kementerian akan dapat lebih jauh memantau apa yang terjadi di setiap negara bagian, dan memungkinkan integrasi pengobatan yang lebih baik.

Tidak jelas persis berapa banyak kasus yang telah terjadi di seluruh negeri, yang saat ini berada dalam cengkeraman gelombang Covid-19 kedua yang mematikan yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Menurut beberapa ilmuwan, Mucormycosis sangatlah berbahaya karena dapat menyebar di udara atau airborne. Jentik penyakit itu akan mulai memasuki tubuh dan menyerang dari paru-paru meskipun hal itu sebenarnya cukup jarang terjadi.

Tetapi tetap saja bila pasien sudah terserang parahnya serangan virus Covid-19, jentik Mucormycosis akan menambah parah kondisi paru-paru dan tubuh lainnya.

"Mucor bisa masuk ke paru-paru tapi kemungkinannya sangat rendah," Profesor All India Institute Of Medical Sciences, New Delhi dan Kepala Departemen Endokrinologi dan Metabolisme, Dr Nikhil Tandon

Dalam sebuah laporan dokter di negara itu juga mengatakan kepada tentang bagaimana mereka dipaksa untuk menghilangkan mata dan tulang rahang orang, mencoba menghentikan penyebaran sebelum mencapai otak mereka tetapi membiarkan pasien cacat permanen.

Lonjakan kasus telah menyebabkan kekurangan Amfoterisin B, obat yang digunakan untuk mengobati Mucormycosis, meskipun diproduksi oleh banyak perusahaan India. Ini telah menyebabkan banyak keluarga beralih ke pasar gelap dengan putus asa.

Mucormycosis adalah infeksi yang sangat jarang. Hal ini disebabkan paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.

"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata Dr Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai.

Ini mempengaruhi sinus, otak dan paru-paru dan dapat mengancam jiwa pada penderita diabetes atau penderita kekebalan tubuh yang parah, seperti pasien kanker atau orang dengan HIV / AIDS.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tekan Angka Corona, Mumbai Berlakukan Pembatasan Ketat Lagi


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading