Begini Cara RI Percepat Bangun Stasiun Charger Mobil Listrik

News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
24 May 2021 12:52
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto (Tangkapan Layar) Foto: Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong percepatan pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Dalam upaya percepatan ini salah satu infrastruktur yang dibutuhkan adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) mengatakan mengenai infrastruktur pengecasan menurutnya bisa memanfaatkan keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dia mengatakan di Indonesia ada kurang lebih 7.000-an SPBU yang bisa dimanfaatkan juga untuk memasang SPKLU.

"Infrastruktur sebetulnya SPBU sudah ada 7000an tinggal pasang SPKLU," paparnya dalam program "Energy Corner, Special Edition New Energy" CNBC Indonesia, Senin (24/05/2021).

Dengan memanfaatkan SPBU yang ada maka lahan tidak lagi menjadi permasalahan. Dalam upaya percepatan kendaraan listrik ini Djoko menyebut antar kementerian sudah melakukan kerjasama.

"Jadi gak butuh lagi lahan. Kementerian Keuangan dan kementerian lain saat ini kerja bareng," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah melakukan aksi dengan membangun pabrik baterai. Lalu untuk bengkel nantinya bengkel-bengkel yang sudah ada akan dilengkapi dengan kendaraan listrik.

"Kementerian BUMN action buat pabrik baterai," tuturnya.

Kendala saat ini menurutnya adalah bagaimana pengecasan bisa dilakukan dengan cepat. "Selanjutnya riset teknologi ini cas batrai gak butuh daya besar dan cepat ini perlu kita dari lembaga riset ciptakan," tuturnya.

Sebelumnya, Heru Setiawan CEO Subholding Power and New and Renewable Energy Pertamina, mengakui industri kendaraan listrik di masa mendatang bakal berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar minyak nasional.

Oleh karena itu, agar bisnis kilang BBM perseroan tidak terdampak dan masih memiliki nilai keekonomian, pihaknya akan mengonversi kilang BBM menjadi petrokimia.

"Nanti demand BBM memang akan turun, oleh karena itu nanti sebagian kapasitas kilang BBM akan kita konversi menjadi petrokimia yang masih ada hubungannya dengan EV (kendaraan listrik)," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Senin (01/02/2021).

Mengenai bisnis SPBU, Pertamina menurutnya juga telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) yang juga membangun SPKLU.

Pertamina ke depannya juga akan menyediakan SPKLU di pom bensin perseroan. "Nanti di SPBU akan di-combine dengan SPKLU," imbuhnya. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

RI Mau Buat Teknologi Fast Charging Mobil Listrik Cuma Sejam!


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading