Internasional

Heboh Virus Corona Anjing di Malaysia, Ini Faktanya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 May 2021 11:37
Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)
Foto: AP/Vincent Thian

4. Pasien Sembuh

Meski semua pasien masuk ke rumah sakit, mereka berhasil sembuh dari pneumonia dan dipulangkan. Walau demikian, peneliti menilai hal tersebut tidak berarti virus disepelekan.

"Tapi dirawat karena pneumonia secara umum berarti Anda cukup sakit, dokter mengkhawatirkan Anda," tambah Gray.

"Fakta bahwa tim tersebut dapat mendeteksi virus anjing pada manusia dalam apa yang pada dasarnya merupakan studi percontohan kecil, bersama dengan temuan serupa baru-baru ini dari kelompok penelitian lain, dapat menunjukkan masalah yang jauh lebih besar," tegasnya.

5. Mutasi Mirip SARS dan SARS-CoV-2

Ahli virologi Anastasia Vlasova di Ohio State University sempat meragukan temuan Prof Gray. Vlasova mengatakan kasus seperti ini belum pernah dilaporkan.

Namun, setelah diteliti, virus itu memiliki mutasi yang sangat unik dan mirip dengan mutasi yang ada pada virus SARS dan SARS-CoV-2. Ia meyakini bahwa mutasi itulah yang membantu virus corona baru ini menginfeksi dan bertahan hidup di tubuh manusia.

"Kami menemukan mutasi yang sangat, sangat unik, atau penghapusan, dalam genom. Ini adalah mutasi yang sangat mirip dengan yang sebelumnya ditemukan pada virus corona SARS dan di (versi) SARS-CoV-2 (yang muncul) segera setelah diperkenalkan ke populasi manusia," kata Vlastova.

6. Pro Kontra

Meski penelitian Univeristas Duke menyebutkan adanya penularan, pro kontra terjadi tentang apakah ia benar-benar menulari manusia. Ahli virologi Universitas Arkansas Xuming Zhang mengatakan belum menemukan adanya bukti.

"Belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia," ujarnya.

Sampai saat ini, bagaimana pasien terinfeksi juga belum diketahui. Tetapi, bisa jadi mereka melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular