Internasional

Waspada, Virus Corona Anjing Ditemukan di Pasien Malaysia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 May 2021 09:52
Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)
Foto: Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona (Covid-19) terus dikaji para penelitian di dunia. Apalagi, sebelum Covid-19 menyerang, jenis-jenis virus corona lainnya juga sudah pernah muncul di dunia seperti SARS dan MERS.

Akhir-akhir ini muncul sebuah rilis penelitian yang cukup mengejutkan. Para ilmuwan dan akademisi Institut Kesehatan Global Universitas Duke, Inggris, menyatakan bahwa mereka pernah menemukan sebuah jenis virus corona baru yang bernama "Virus Taring".

Virus ini ditemukan oleh ilmuwan dari beberapa kejadian pneumonia diĀ Malaysia antara tahun 2017 hingga 2018. Virus ini diprediksi muncul dari anjing kepada manusia meski penelitian kuat belum cukup membuktikan.

"Apa yang kami anjurkan ... adalah lebih banyak penerapan diagnostik spesies-pan untuk mencari lima keluarga virus berbeda yang menurut kami paling bermasalah dalam menyebabkan epidemi pada manusia," kataProfessor Gregory Gray kepada AFP, dikutip Minggu (23/5/2021)..

Awalnya, para ilmuan menggunakan alat pada tes usap hidung yang diambil dari pasien pneumonia dari rumah sakit di Sarawak, Malaysia. Saat itulah ditemukan bahwa delapan dari 301 sampel tampaknya memiliki "Virus Taring".

Penemuan ini mengejutkan dan untuk mengkonfirmasinya, ilmuwan bekerja sama dengan ahli virologi terkemuka Anastasia Vlasova di Ohio State University. Vlasova terkenal mampu menumbuhkan lebih banyak virus dan mengurutkan seluruh genomnya.

Dari situ, mereka menentukan "Virus Taring", yang mereka sebut CCoV-HuPn-2018. Sebagian besar berasal dari anjing tetapi juga memiliki komponen kucing dan babi.

"Itu menunjukkan beberapa mutasi yang konsisten dengan beradaptasi dengan transmisi di antara manusia. Tetapi tidak diketahui berapa lama evolusi ini mungkin berlangsung - mungkin puluhan tahun, mungkin tidak pernah," kata Gray.

Meski demikian semua pasien sembuh dari pneumonia dan dipulangkan.

"Tapi dirawat karena pneumonia secara umum berarti Anda cukup sakit, dokter mengkhawatirkan Anda," tambah Gray.

"Fakta bahwa tim tersebut dapat mendeteksi virus anjing pada manusia dalam apa yang pada dasarnya merupakan studi percontohan kecil, bersama dengan temuan serupa baru-baru ini dari kelompok penelitian lain, dapat menunjukkan masalah yang jauh lebih besar," tegasnya.

Belum ada konfirmasi pemerintah Malaysia soal ini. Negeri jiran sendiri kini tengah menghadapi lonjakan kasus corona, di mana kasus harian rekor ke 6.000 tiga hari berturut-turut.

Malaysia sendiri mencatat 500.000 lebih warga sudah terinfeksi Covid-19 dengan 2000 lebih kematian. Saat ini Malaysia mengunci warganya dengan lockdown ketat melalui peningkatan status MCO.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Virus Corona Anjing di Malaysia, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular