Hotel-Hotel di DKI Diobral, Punya Uang Rp6 M Bisa Punya Hotel

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 May 2021 17:29
Hotel LA LISA (Tangkapan Layar Website Lamudi dan lalisahotel.com)
Foto: Hotel LA LISA (Tangkapan Layar Website Lamudi dan lalisahotel.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena penjualan hotel-hotel di masa pandemi kian marak dari hari ke hari. Pemilik hotel harus menjual hotel untuk bisa bertahan di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Bagi yang punya uang tunai saat ini memang kesempatan mendapatkan aset murah meski memang tak mudah saat bersamaan banyak bisnis terpukul. Misalnya saja di situs jual beli online Lamudi, hotel di Jalan Jaksa Jakarta Pusat, ada hotel yang dijual hanya Rp 6 miliar, dengan 23 kamar, dengan bangunan 4,5 lantai di lahan 132 meter.

Di situs lain seperti OLX iklan serupa juga dipasang oleh penjualnya. "Jual Cepat (B.U) Hotel di jalan Jaksa Kebon Sirih Jakarta Pusat," jelas pemasang iklan.

Masih di OLX, dengan menggunakan kata kunci "Hotel Dijual di Jakarta", langsung muncul ratusan iklan hotel dijual. Misalnya saja hotel yang relatif murah ada yang dijual 'hanya' Rp 3,2 miliar. Lokasi di Taman Palem Lestari, Cengkareng Jakarta dengan luas bangunan 2.000 meter.

Ada hotel dijual di di Jl. KS Tubun 1, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, untuk 46 kamar dijual Rp 25 miliar. Bahkan ada hotel berbintang dengan 27 lantai ada 330 kamar, di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, diobral Rp 880 miliar. Selebihnya masih banyak lagi hotel-hotel yang dilego oleh pemiliknya.

Di Lamudi juga kalah banyaknya hotel yang dijual. Kata kunci untuk wilayah 'Jakarta' saja ada 300 lebih hotel yang dijual. Misalnya di Kemang Jakarta Selatan ada hotel dijual Rp 60 miliar.

Di kawasan elite lainnya seperti Jalan Widya Chandra Kebayoran Baru dijual hotel Rp 105 miliar. Jakarta Selatan dan Jakarta Barat termasuk yang banyak hotel dijual, masing-masing ada 98 hotel dan 87 hotel.

Fenomena masifnya obral hotel ini sudah terjadi sejak tahun lalu saat pandemi melanda. Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) bahkan mencatat hingga April 2020 sedikitnya sudah 1.504 hotel yang harus tutup sementara akibat wabah virus corona. Jumlah ini tentu semakin bertambah semakin eskalasi pandemi yang belum jelas berakhir dan sudah lebih dari setahun.

"Kalau yang jual memang sekarang ada, cuma nggak jual terbuka seperti di e-commerce, karena masalah cashflow corona ini. Nyari lawan pembeli saat ini memang tak mudah," kata Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pengusaha Hotel Makin Parah, Bisnis Berdarah-Darah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular