
Impor Premium-Pertamax Drop, Diesel Malah Melonjak di April

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa impor minyak dan gas bumi (migas) pada April 2021 turun 11,22% (month to month/ mtm) menjadi US$ 2,02 miliar dari US$ 2,28 miliar pada Maret 2021.
Penurunan impor migas pada April 2021 ini berbeda dari bulan sebelumnya, di mana impor migas pada Maret 2021 melonjak 74,74% menjadi US$ 2,28 miliar dari US$ 1,30 miliar pada Februari 2021.
Hal ini ternyata dikarenakan menurunnya volume impor bensin seperti Pertamax, bensin dengan nilai oktan/ RON 90 ke atas dan Premium (RON 88).
Berdasarkan data BPS, volume impor hasil minyak atau bahan bakar minyak (BBM) pada April turun 32% menjadi 910 ribu ton dari 1,34 juta ton pada Maret 2021. Adapun impor Pertamax pada April 2021 anjlok 36% menjadi 445,8 ribu ton dari 700,8 ribu ton pada Maret 2021. Sementara impor Premium turun 33% menjadi 417,3 ribu ton pada April 2021 dari 622,1 ribu ton pada Maret 2021.
Untuk avtur, impor pada April masih sangat sedikit kurang dari 1 ton, sementara pada Maret 2021 tak ada impor avtur sama sekali, namun untuk avgas (aviation gasoline) impor pada April meningkat menjadi 326,8 ton dari 164,2 ton pada Maret 2021.
Sedangkan untuk diesel, impor melonjak 41% menjadi 487,9 ribu ton pada April 2021 dari 346,9 ribu ton pada Maret 2021. Impor tertinggi untuk High Speed Diesel (HSD) yakni mencapai 391,3 ribu ton pada April, naik dari 283,6 ribu ton pada Maret.
Dengan demikian, impor bensin selama Januari-April 2021 mencapai 4,29 juta ton, masih lebih rendah dari impor pada periode yang sama 2020 (year on year/ yoy) yang tercatat sebesar 4,40 juta ton. Secara rinci, impor Pertamax pada Januari-April 2021 mencapai 2,12 juta ton, meningkat dibandingkan periode yang sama 2020 yang sebesar 1,75 juta ton. Sementara impor Premium pada empat bulan pertama tahun ini mencapai 2,04 juta ton, lebih rendah secara yoy yang sebesar 2,58 juta ton.
Sedangkan untuk impor diesel selama Januari-April 2021 mencapai 1,27 juta ton, masih lebih rendah dari 1,59 juta ton pada Januari-April 2020. Adapun impor diesel jenis HSD tercatat sebesar 957,9 ribu ton pada empat bulan pertama 2021 ini, masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,15 juta ton.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Tanda Ekonomi RI Bangkit, Penjualan Gas-Impor Migas Naik!
