
Pernah Gagal, Mobil China Ini Kabarnya Mau Masuk Lagi ke RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil asal China Chery kabarnya sedang ancang-ancang lagi untuk kembali ke pasar Indonesia setelah sempat tenggelam beberapa tahun lalu. Hal ini juga sudah diungkapkan oleh pimpinan agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil ini di Indonesia, PT Chery Mobil Indonesia.
Hosea Sanjaya, kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/5/2021) mengakui dirinya masih menjadi Presdir PT Chery Mobil Indonesia. Ia bercerita soal rencana PT Chery Mobil Indonesia ke depan. Hosea tidak menampik pasar otomotif Indonesia masih menarik untuk digarap, meski saat ini dalam proses wacana.
Ia bilang tak menutup kemungkinan segmen mobil listrik bisa digarap di Indonesia, sejalan dengan rencana Induk Chery Holding Group. Ia bilang apalagi pemerintah Indonesia sedang mengembangkan mobil ramah lingkungan ini yang ditargetkan 400 ribu unit di 2025.
"Sekarang transisi ke Electric Vehicle bergerak cepat dalam design/teknologi/ juga harga," kata Hosea.
Melansir Website Chery International, Chery memang sudah memiliki line up mobil antara lain Chery eQ, Chery eQ1 yang bermodel hatchback. Juga Arrizo 5e, Arrizo 7e yang berbentuk sedan dan Chery eQ5 dengan model SUV.
Secara global penjualan Chery pada bulan Januari 2021 mencapai 97.060 unit atau naik 80,2% year on year. Sementara disegmen mobil listrik mencapai 7.381 unti atau naik 559,6% year on year. Dimana penjualan mobil listriknya di sokong dari eQ5 atau yang biasa disebut SUV-Ant, dan eQ1 Little Ant.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, mengakui sudah mengetahui soal rencana Chery kembali menggarap pasar Indonesia. Pihak APM memang sudah bertanya-tanya kepada asosiasi.
"Chery masih dalam rencana sepertinya, sudah ada pembicaraan dengan Gaikindo sudah tanya-tanya. Kalau mau menjajaki memang bakal tanya asosiasi, dan kami melihat kondisi ini masih memungkinkan," kata Kukuh.
Ia berharap Chery bisa turut membangun industri otomotif tanah air, dengan membuat pabrik perakitan di Indonesia. "Kalau jualan impor aja CBU ngapain, minimal ada rencana assembling di sini," jelasnya.
Kukuh melihat ceruk pasar otomotif di Indonesia masih bisa menguntungkan. Terlebih dari dua merek asal China di kelas mobil penumpang juga kian bertumbuh pasarnya di masa pandemi yaitu Wuling dan DFSK. Kedua merek China ini masih kecil pasarnya masing masing 2,3% dan 0,5%.
Mengutip data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) Wulling periode Januari - April 2021 mencapai 6.191 unit atau naik 248% year on year (yoy), sebanyak 1.777 periode sama tahun 2020. Sementara penjualan DFSK tercatat 1.072 unit naik 59% yoy dari periode sama tahun sebelumnya sebanyak 637 unit.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap Mobil China Chery Mau Masuk Lagi Pasar Indonesia?