
Corona Menggila di ASEAN, Kok RI Aman? Tesnya Dikit, Bos...

Meski Asia Tenggara sedang kelimpungan, tetapi Indonesia sepertinya nampak mampu mengendalikan pandemi. Kurva kasus positif di Tanah Air terlihat mulai melandai.
Per 16 Mei 2021, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah pasien positif corona di Tanah Air adalah 1.739.750 orang. Bertambah 3.080 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Selama dua pekan terakhir, rata-rata penambahan pasien positif tercatat 4.463 orang per hari. Jauh lebih sedikit ketimbang rerata dua minggu sebelumnya yaitu 5.209 orang.
Kok bisa begitu? Apa yang membuat Indonesia seakan 'imun' dari lonjakan kasus corona di Asia Tenggara?
Sepertinya hal itu terkait dengan jumlah tes. Harus diakui, jumlah tes di Indonesia belum semasif negara-negara tetangga.
Berdasarkan catatan Worldometer, Indonesia telah melakukan pengujian terhadap 15.528.037 spesimen. Namun kalau dilihat dari jumlah tes per 1 juta penduduk, baru 56.252 orang yang sudah menjalani uji virus corona.
Angka tes per 1 juta populasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara ASEAn-5, bahkan kalah dari Kamboja. Saat jumlah tes sedikit, tidak heran kasus yang ditemukan juga sedikit.
Oleh karena itu, rakyat Negeri +62 tidak boleh lengah. Kalau melihat data kasus corona harian memang melegakan, karena seolah-olah pandemi nampak terkendali.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa data itu didapat dari jumlah tes yang relatif sedikit dibandingkan negara-negara lain. Di lapangan, bisa jadi situasinya lebih mencemaskan.
So, kita tidak boleh lengah dan berpuas diri. Pemerintah wajib menggenjot 3T (testing, tracing, treatment) plus vaksinasi, tidak boleh kendur. Masyarakat juga wajib terus mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Jika pemerintah dan masyarakat menjalankan perannya secara murni dan konsekuen, maka kita boleh berharap pandemi bisa diakhiri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)