Ngeri! Dampaknya Bakal Sesuram Ini Bila Tarif PPN Naik

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 May 2021 19:19
Gedung kemenkeu
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara yang terdampak pandemi Covid-19.

Ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan, kebijakan ini sangat tidak tepat dilakukan Pemerintah. Sebab, kenaikan PPN justru akan memberikan dampak yang buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan. Bahkan yang terjadi bukan penerimaan pajak yang naik tapi justru pemulihan ekonomi akan semakin lambat.

"Saya kira PPN bukan solusi, tapai bagaimana menggerakkan perekonomian dulu. Karena jika ekonomi pulih dan bergerak maka otomatis penerimaan pajak akan naik," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/5/2021).

Menurutnya, saat ini Pemerintah seharusnya konsisten untuk memulihkan perekonomian. Salah satu caranya yakni memberikan lebih banyak insentif dari saat ini untuk memancing belanja terutama masyarakat menengah ke atas.

Jika perlu menurunkan PPN dan bukan menaikkannya. Sebab, kenaikan PPN ini dinilai tidak kontradiktif dengan tujuan Pemerintah yang ingin menaikkan konsumsi masyarakat.

Sebelumnya, Pemerintah telah menurunkan pajak untuk sektor properti dan kendaraan bermotor. Meski dalam konteks ini adalah pajak barang mewah atau PPnBM.

"PPN harusnya dijadikan instrumen dorong konsumsi. Seperti dorong konsumsi properti dan kendaraan bermotor. Ini harus konsep yang sama, harus dilakukan bagaimana Pemerintah dorong ekonomi dengan cara memberi insentif dan salah satunya turunkan PPN bukan kenaikan PPN," jelasnya.

Oleh karenanya, ia menilai bahwa Pemerintah perlu mempertimbangkan kenaikan PPN ini. Meski rencananya dilakukan tahun depan saat ekonomi mulai pulih, namun ia menilai bukan langkah yang tepat.

Ia melihat kenaikan PPN ini justru bisa menjadi boomerang bagi Pemerintah. Di mana niat awal menaikkan konsumsi tapi malah membuat masyarakat terutama menengah ke atas mengerem belanjanya.

"Jadi jangan sampai kebijakan niat naikkan pajak justru berdampak negatif ke proses pemulihan ekonomi yang kita dapat momentumnya saat ini," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenaikan Tarif PPN di Depan Mata, Aturan Segera Rampung!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular