Bila Tak Ditangani RI Bakal Jadi Episentrum Covid Dunia

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 May 2021 19:34
Buruh Suntik Vaksin COVID-19 di Kemnaker. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Buruh Suntik Vaksin COVID-19 di Kemnaker. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan, pandemi gelombang pertama di Indonesia tak akan selesai dalam kurun 1-2 bulan ke depan.

"Akhir tahun ini pun tidak akan selesai," tegasnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (11/5/2021).

"Epicentrum akan bergerak tak akan hanya di China. Ke Eropa, Amerika, Brazil, Afrika, terus Indonesia berpotensi. Sebagian besar sudah terbukti," imbuhnya.

Indonesia disebutnya melakukan pengendalian setengah-setengah. Saat kasus belum benar-benar terkendali, 'rem' alias kebijakan diangkat lagi yang akhirnya membuat kasus penyebaran tak kunjung mereda.

Indonesia juga dinilai sulit menekan kasus karena intervensi yang rendah. Menurutnya puncak dari sebuah kasus di suatu negara bisa diprediksi dengan asumsi intervensi yang kuat.

"Gelombang pertama selesai, negara itu berhasil ngeremnya. Kalau Indonesia engga. sudah setahun lebih, ini berbahaya. Karena menciptakan bom waktu," katanya lagi.

Tak heran, dia menyebut bahwa Indonesia memiliki level pandemi terburuk yaitu community transmission. Menurut dia WHO telah membuat leveling pandemi.

"Indonesia masih dalam community transmission satu tahun. Dan itu artinya kita tak bisa menemukan identifikasi, sumber infeksi. Dan itu artinya ya bahaya," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho, Warga AS Tertular Virus Corona dari Hewan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular