
WHO Peringatkan 'Bahayanya' Varian Corona India

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa varian B.1.617 virus corona, yang pertama kali terdeteksi di India Oktober, "cukup berbahaya". Varian menyebar cepat dan mampu menghindari perlindungan vaksin, yang berkontribusi pada meledaknya Covid-19 di India.
"Fitur epidemiologi yang kita lihat di India saat ini memang menunjukkan bahwa itu adalah varian yang menyebar dengan sangat cepat," kata ilmuwan WHO Soumnya Swaminathan, dikutip AFP, Senin (10/5/2021).
WHO baru-baru ini mencantumkan B.1.617 yang menghitung beberapa sub-garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda sebagai "varian yang menarik". Hal ini didasarkan pada kemampuan virus itu untuk menghambat pertumbuhan antibodi tubuh untuk melawan virus.
"B 1617 kemungkinan menjadi varian yang menjadi perhatian karena ia memiliki beberapa mutasi yang meningkatkan penularan, dan yang juga berpotensi membuat (itu) resisten terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi atau oleh infeksi alami," katanya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa semua pihak harus waspada akan varian ini. Ia menyebut apa yang terjadi di India merupakan kelengahan publik yang merasa corona sudah teratasi. Padahal virus ini menyebar secara diam-diam.
"Di negara besar seperti India, Anda dapat mengalami penularan pada tingkat rendah, yang terjadi selama berbulan-bulan."
"Itu endemik (dan) mungkin secara bertahap meningkat," katanya, seraya menambahkan bahwa "tanda-tanda awal itu terlewatkan sampai mencapai titik di mana ia lepas landas secara vertikal".
"Pada saat itu, sangat sulit untuk ditekan, karena melibatkan puluhan ribu orang dan itu berlipat ganda pada tingkat yang sangat sulit untuk dihentikan."
Sementara itu, mengutip CNN Indonesia, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut total ada 10 kasus varian corona B.1.617. Sebanyak tiga kasus di Jakarta, empat kasus di Palembang Sumsel dan tiga kasus di Palangkaraya Kalteng.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami Corona India 'Bahaya Besar' bagi Dunia, Ini Alasannya
