
Diam-Diam Pindad Buat 25 Ribu Senjata Baru Pesanan Prabowo

Jakarta,CNBC Indonesia - BUMN PT Pindad (Persero) ternyata membuat 25 ribu senjata baru senapan serbu. Senjata ini bernama SS2-V5 A1 yang merupakan versi terbaru dari seri SS2 yang jadi kebanggaan Pindad yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Moose mengatakan 25 ribu pucuk senjata api jenis SS2-V5 A1 telah dibuat. Model senjata ini berukuran lebih pendek dan ringan.
Sebanyak 25 ribu senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan (Komcad). "Senjata api sudah selesai (pembuatannya)," kata Abraham dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (6/5).
Senjata SS2-V5 A1 merupakan salah satu varian SS2 terbaru, memiliki desain yang ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, memiliki beban yang lebih ringan, dan dapat menambah kenyamanan pengguna. SS2-V5 A1 ini merupakan versi terbaru dari SS2-V5, dimana desain yang paling kontras terdapat pada popor lipat SS2-V5 yang diganti menjadi popor dengan model teleskopik.
Senjata SS2-V5 A1 hadir untuk memenuhi kebutuhan operasi pada aspek kecepatan tembakan dan bidikan, dilengkapi dengan fasilitas picatiny rail baik pada bagian samping maupun atas yang berfungsi untuk lasser point maupun senter, hal ini efektif pada pertempuran dalam ruangan yang minim cahaya.
Kaliber peluru yang digunakan pada SS2-V5 A1 adalah standar NATO yaitu 5.56 x 45 mm dengan rata-rata tembakan peluru 700 butir/menit. Kecepatan peluru dapat mencapai hingga 720 m/detik dengan jarak tembakan efektif sejauh 200.
Komcad Bukan Wajib Militer
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pelatihan ini merekrut 2.500 orang, dari yang semula 25 ribu Komcad. Ia bilang fokus utama pelatihan kali ini hanya untuk Matra Darat dengan sasaran spesifik beberapa lembaga.
"Fokus untuk ASN, Pegawai BUMN/S dan Mahasiswa dulu," kata Dahnil.
Proses perekrutan Komponen Cadangan dari tahap pendaftaran, tahap pendidikan dan pelatihan, sampai pelantikan.
Seleksi penerimaan ini akan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021, sedangkan pendidikan pelatihan dasar kemiliteran selama 3 bulan akan dimulai sejak minggu ke-4 bulan Juni sampai dengan September 2021. Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela.
Sebagai langkah awal, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa, dengan alokasi sebanyak 2500 orang. Pendidikan akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa yaitu Rindam Jaya/Jayakarta, Rindam III/Siliwangi, Rindam IV/Diponegoro, dan Rindam V/Brawijaya. Penerimaan tahap pertama diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah Menhan Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan bahwa pembentukan komponen cadangan. Kemhan menegaskan komponen cadangan bukan wajib militer.
"Nah, masalah komponen cadangan ini perlu saya tegaskan, komponen cadangan ini bukan wajib militer. Terus kemudian bersifat sukarela, tidak ada paksaan," ujar Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha
Menurut dia, apabila komponen cadangan telah terbentuk, kekuatan pertahanan negara akan menjadi besar. Dadang menuturkan, semua warga negara Indonesia lintas profesi bisa mendaftar sebagai komponen cadangan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Prabowo Pesan 25 Ribu Senapan Pindad