
Proyek Ini Bakal Rampung, Jakarta Bebas Banjir Tahun Depan?

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan optimis konstruksi bendungan Ciawi dapat rampung pada Juli 2021 ini. Melihat pembebasan lahan saat ini sudah selesai,sehingga konstruksi bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Tapi bukan tanpa tantangan, pembangunan bendungan Ciawi adalah cuaca, terutama hujan mash sering terjadi sepanjang tahun.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam laporannya mengatakan, pembangunan Bendungan Ciawi merupakan bagian dari rencana induk (masterplan) Pengendalian Banjir Jakarta.
"Bendungan Ciawi dan Sukamahi sebagai bendungan kering akan mengatur mengalirnya debit air di hulu Sungai Ciliwung sebelum ke Bendung Katulampa dan terus ke Jakarta. Dari titik ini diharapkan dapat mengurangi debit banjir hingga 24%," tuturnya.
Progres konstruksi Bendungan Ciawi saat ini sudah sebesar 71% dan pembebasan lahan 96%. Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna.
Pembangunannya telah mulai pada 2 Desember 2016. Pengadaan lahan kedua bendungan dilakukan dengan skema dana talangan dimana kontraktor membiayai terlebih dahulu dan nantinya akan dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta meter kubik dan luas genangan 39.40 hektar dengan biaya pembangunan sebesar Rp 798,7 miliar. Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta .
Dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango, sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Rampungnya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.
(mij/mij)