Pertamina Shipping Sasar Bisnis Logistik di 3 Negara ASEAN

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 May 2021 18:25
Vlcc Pertamina Prime siap uji coba 8 maret 2021. Doc pertamina.
Foto: Vlcc Pertamina Prime siap uji coba 8 maret 2021. Doc pertamina.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Shipping Pertamina, menargetkan bisa menjadi pemain global di bidang perkapalan dan logistik kelautan terintegrasi. Pertumbuhan bisnis logistik di kawasan Asia Tenggara mendorong peningkatan kebutuhan tangki penyimpanan (storage) minyak.

Melihat hal ini, PIS tak mau ketinggalan meraup peluang yang ada di depan mata. Ada tiga negara yang disasar PIS untuk menangkap pertumbuhan bisnis logistik perusahaan. Tiga negara tersebut yakni Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Manager Business Development Pertamina International Shipping Dian Prama Irfani mengatakan, beberapa negara Asia Tenggara tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/ GDP). Alhasil, ini juga berdampak pada peningkatan permintaan energi di negara-negara tersebut.

"Beberapa negara ASEAN high growth karena GDP naik, peningkatan demand energi membuka potensi, dari demand logistik dan storage," paparnya dalam acara Peresmian PIS sebagai Subholding Shipping Pertamina di Jakarta, Rabu (05/05/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, PIS berada di dalam posisi strategis di kawasan ASEAN. Beberapa negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina membutuhkan penambahan kapasitas tangki penyimpanan (storage).

"PIS ada di posisi strategis di kawasan ASEAN. Di negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Filipina ada tambahan kebutuhan storage yang signifikan," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dipaparkannya, total tambahan kapasitas tangki penyimpanan (storage) minyak yang dibutuhkan di ketiga negara tersebut diperkirakan mencapai 5,9 juta barel, terdiri dari Thailand sekitar 2,8 juta barel, Vietnam 1,2 juta barel, dan Filipina 1,9 juta barel.

Sementara tambahan kapasitas storage LPG di tiga negara tersebut diperkirakan mencapai 1,42 juta barel, terdiri dari Thailand sekitar 838 ribu barel, Vietnam 305 ribu barel, dan Filipina 276 ribu barel.

Oleh karena itu, imbuhnya, PIS tidak akan menyia-nyiakan peluang. PIS pun kini bertransformasi dari perusahaan kapal menjadi perusahaan logistik dan kelautan terintegrasi.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan setelah resmi menjadi Subholding Shipping Pertamina, kini PIS mengelola 750 armada kapal, di mana 540 milik sendiri dan selebihnya sewa, serta mengelola enam pelabuhan dan terminal BBM dan LPG.

"Dengan telah sahnya Pertamina International Shipping jadi Subholding Pertamina, semua aset kapal, sarana dan enam port dan terminal BBM dan LPG dikelola PIS. Yang dikelola PIS adalah 750 armada dimana 540 milik sendiri, dan sisanya sewa," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapal Tanker Raksasa Kedua Pertamina Prime Siap Uji Coba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular