Sudah Ya, Resesi! Sampai Sini Saja, Jangan Datang Lagi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 May 2021 13:35
Ilustrasi Pasar Tanah Abang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pasar Tanah Abang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhirnya terungkap juga. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi atau tumbuh negatif.

Pada Rabu (5/5/2021), BPS melaporkan ekonomi Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh -0,96% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) , ekonomi Indonesia tumbuh 0,74-%.

Realisasi ini lebih baik ketimbang ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) terkontraksi 1,09% qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87% yoy.

Perkembangan ini menjadi sentimen positif di pasar. Pada penutupan perdagangan Sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,2% padahal sebelumnya sempat masuk jalur merah. Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 58,51 miliar di pasar reguler.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 14.425/US$ pada pukul 12:13 WIB. Lebih baik dibandingkan posisi tadi pagi yang sempat melemah.

Halaman Selanjutnya --> Resesi Sudah Sampai di Sini

Well, Indonesia memang masih resesi karena kontraksi PDB berlangsung selama empat kuartal beruntun. Sudah genap setahun ekonomi Indonesia terus menyusut.

Namun bukan berarti tidak ada kabar baik. Meski kontraksi masih terjadi, tetapi semakin lama kian landai. Pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia menciut lebih dari 5% dan kuartal I-2021 tinggal di bawah 1%.

"Pembatasan aktivitas masyarakat masih akan berlangsung setidaknya hingga semester I-2020 sehingga menjadi tantangan dalam upaya pemulihan ekonomi. Namun ini akan menjadi fondasi bagi kebangkitan ekonomi. Oleh karena itu, kami memperkirakan ekonomi akan membaik secara signifikan pada semester II-2021," sebut Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.

Selain itu, kemungkinan besar resesi berakhir pada kuartal I-2021. Selepas itu, hampir pasti ekonomi Indonesia bakal tumbuh positif.

"Dengan memperhatikan berbagai indikator yang membaik sampai April dan low base effect, kita harapkan ekonomi triwulan II akan tumbuh positif. Dengan catatan, vaksinasi lancar, masyarakat mematuhi protokol kesehatan, dan tumbuhkan keyakinan dunia usaha," kata Suhariyanto, Kepala BPS.

Kemenko Perekonomian punya proyeksi pertumbuhan ekonomi di 6,9-7% untuk kuartal II-2021. Sementara 'ramalan' Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) adalah 5,3%.

So, Indonesia boleh masih berkubang di 'lumpur' resesi. Namun pada kuartal II-2021 dan seterusnya, kemungkinan besar resesi sudah pergi dan ekonomi Indonesia bakal tumbuh tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular