
China "Sahabat" Junta, Kirim 500.000 Vaksin Corona ke Myanmar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China telah menyerahkan lebih dari 500 ribu vaksin Covid-19 kepada rezim junta militer Myanmar. Vaksin tersebut disumbangkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan tiba di Yangon pada Minggu (2/5/2021).
"Vaksin-vaksin itu akan didistribusikan ke rumah sakit di seluruh negeri," kata kantor Panglima Tertinggi Badan Pertahanan Myanmar, sebagaimana dimuat The Irrawaddy Selasa (4/5/2021).
Kedutaan Besar China di Yangon mengatakan bahwa sumbangan vaksin menunjukkan "persahabatan" Paukphaw. Kata paukphaw merujuk hubungan China dan Myanmar.
Myanmar sendiri mencatat ada total 142.842 kasus corona di negaranya dengan kematian 3.209 orang, sejak pandemic itu menyebar. Kemarin, negarta itu hanya melaporkan 4 kasus harian meski banyak yang meragukan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi berjanji untuk memberikan 300.000 dosis vaksin Covid-19. Jani itu, dibuat sejak Januari, selama pertemuan dengan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi yang digulingkan junta Februari lalu.
Sementara itu, jutaan warga sipil dan petugas kesehatan memboikot program vaksin rezim militer. Ribuan pengguna media sosial di Myanmar skeptis terhadap donasi vaksin China.
"Tidak, terima kasih, kami tidak membutuhkan vaksin Anda," pada postingan di halaman Facebook Kedutaan China.
Sentimen anti-China meningkat secara dramatis di Myanmar setelah China berulang kali memblokir upaya Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengambil tindakan terhadap para pemimpin kudeta.
"Biarkan saya mati dengan Covid-19, saya tidak akan menyuntikkan vaksin apa pun dari China," kata seorang pengguna media sosial.
"Sementara jutaan orang menolak untuk menggunakan suntikan Covid-19, China mengirim vaksin ke rezim tersebut. Sangat jelas siapa yang mereka dukung," tulis pengguna media sosial lainnya.
"Vaksin China hanya untuk perwira militer dan kroninya. Bukan untuk kami. Bahkan jika mereka memberikannya kepada kami, kami tidak akan mengambilnya selama kami diperintah oleh rezim, " kata yang lainnya.
MRTV yang dikendalikan militer telah mengklaim bahwa lebih dari 1,5 juta orang di Myanmar menerima dosis pertama vaksin antara Januari dan 23 April. Sementara 312.953 orang lainnya menerima dosis kedua.
Saat ini Myanmar belum juga kondusif, dengan demonstrasi masih diadakan setiap harinya menentang kekuasaan militer negara itu. Dari data AAPP, lembaga pemantau, 751 orang tewas dalam kekerasan junta terhadap para demonstran.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Myanmar Membara Lagi, Pro Junta Militer Diserang Granat