Sri Mulyani Kesal: Dana Triliunan Buat Rakyat Mampet di Pemda

Jakarta, CNBC Indonesia - Program pemulihan ekonomi nasional yang digagas pemerintah pusat bernilai ratusan triliun ternyata tertahan di pemerintah daerah sejak tahun lalu. Alih-alih dibelanjakan, pemda malah hanya menyimpan di bank.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kondisi pada Oktober 2020 lalu. Transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sudah disalurkan sebesar Rp 697,9 triliun atau 91,4% dari pagu. Tapi belanja daerah secara keseluruhan baru 53,3% atau senilai Rp 693,4 triliun.
Saldo kas pemda justru alami peningkatan menjadi Rp 247,5 triliun dari posisi Juni yang sebesar Rp 196,2 triliun.
"Jadi instrumen fiskal yang harus melakukan counter cylical kemudian mampet atau tidak berjalan waktu ditransfer ke APBD. karena berhenti atau ada jeda," ungkap Sri Mulyani dalam acara Musrenbangnas secara virtual, Selasa (4/5/2021)
Ini jelas memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal akhir tahun lalu. Ekonomi Indonesia masih terjebak dalam resesi dengan keseluruhan tahun -2,07%.
"Kekuatan mendorong kembali pada kuartal 3- kuartal 4 tahun lalu terlihat menurun, karena pemda tidak melakukan eksekusi secepat dan setepat yang diharapkan," jelasnya.
Peran pemda dalam merealisasikan belanja sangat dibutuhkan agar ekonomi bisa pulih lebih cepat. Masyarakat yang sekarang turun ke level kemiskinan juga bisa diangkat kembali.
"Ini memberikan signal belanja daerah cenderung mengandalkan TKDD dan PAD yang masih kecil, sedangkan transfer yang diberikan pemerintah pusat tidak cepat dieksekusi," tegas Sri Mulyani.
Kondisi yang sama kembali terulang pada tahun ini. Pemda juga lambat dalam belanja. Terlihat dari dana simpanan di perbankan yang naik menjadi Rp 182 triliun. Padahal rakyat sangat membutuhkan.
"Jadi kalau seperti sekarang seperti yang disampaikan Presiden, pada Maret pemerintah selalu transfer tepat waktu tiap bulan, namun transfer itu hanya berhenti di bank dan tidak dilanjutkan. Jadi operasi untuk bisa bersama-sama pemerintah pusat untuk dorong ekonomi di daerah," paparnya.
[Gambas:Video CNBC]
Terungkap! Alasan Dana Pemda Ngendon di Bank Ratusan Triliun
(mij/mij)