
Belum Pulih, Penjualan BBM Pertamina Q1 2021 Masih Turun 7%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatatkan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) harian di kuartal I 2021 masih turun sekitar 7% dibandingkan penjualan BBM pada periode yang sama tahun lalu (year on year/ YoY).
Corporate Secretary PT Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Putut Andriatno, mengatakan penurunan ini karena masih terdampak pandemi Covid-19, sementara pada dua bulan pertama tahun lalu dampak Covid-19 belum terasa di Tanah Air.
Dia mengatakan, kegiatan masyarakat belum kembali normal, di mana masih ada pembatasan kegiatan di perkantoran, serta kegiatan belajar mengajar melalui tatap muka langsung belum juga aktif.
"Turun (penjualan BBM di kuartal I 2021 YoY) karena pandemi, kondisi belum normal, perkantoran masih pembatasan, anak-anak sekolah masih belum aktif," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (03/05/2021).
Secara lebih rinci, realisasi penjualan harian BBM jenis gasoline atau bensin pada kuartal I 2021 rata-rata sebesar 83.698 kilo liter (kl) per hari, lebih rendah 7,4% daripada rata-rata penjualan harian pada periode yang sama 2020 sebesar 90.419 kl per hari.
Sementara untuk gasoil atau diesel, penjualan rata-rata harian selama Januari-Maret 2021 sebesar 38.161 kl per hari, turun 6,5% dari penjualan rata-rata harian pada kuartal I 2020 yang sebesar 40.822 KL per hari.
Untuk kuartal II mendatang, menurutnya penjualan BBM diproyeksikan masih sama dengan penjualan di kuartal I 2021.
"Untuk kuartal II, perkiraan masih sama dengan kuartal I," ujarnya.
Seperti diketahui, penjualan BBM sepanjang 2020 turun drastis akibat pandemi Covid-19, termasuk bensin jenis Premium. Jika ekonomi pulih, maka diperkirakan kuota Premium akan kembali jebol.
Hal tersebut disampaikan oleh Satya Widya Yudha, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Dia mengatakan, dari target 11 juta kilo liter (kl) kuota Premium pada 2020, namun hanya terserap 8,4 juta kl yang disebabkan pandemi Covid-19.
"Kalau sudah balik, bisa over kuota. Tahun 2019 dari 11 juta, realisasi jadi 11,55 juta," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin, (12/04/2021).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi BBM Mulai Bengkak, Ini Kata Pertamina