Duh! Ditemukan di India, Corona yang 'Pintar' Lawan Antibodi

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 May 2021 17:00
People wearing face shields and masks as a precaution against the coronavirus as they wait to receive COVID-19 vaccine in Mumbai, India, Thursday, April 29, 2021. India set another global record in new virus cases Thursday, as millions of people in one state cast votes despite rising infections and the country geared up to open its vaccination rollout to all adults amid snags. (AP Photo/Rajanish Kakade)
Foto: Warga memakai pelindung wajah dan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona untuk menerima vaksin COVID-19 di Mumbai, India, Kamis, 29 April 2021. (AP / Rajanish Kakade)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah forum ilmiah pemerintah India memaparkan temuan baru soal mutasi Covid-19. Dari beberapa sampel pasien Corona yang belakangan diteliti, ada mutasi yang mampu menghindar dari respons kekebalan tubuh. Namun, temuan tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut.

Dikutip dari Reuters, Minggu (2/5) mutasi tersebut menjadi kewaspadaan baru bagi pemerintah India, dan langsung dilaporkan ke pihak berwenang. Di tengah badai Covid-19 yang belum mereda, dikhawatirkan mutasi ini semakin memperburuk kondisi dan ada kemungkinan memperparah keadaan.

Hingga kini, para ilmuwan tengah mempelajari apa yang memicu lonjakan kasus Corona di India. Khususnya terkait varian Corona B1617 mutan ganda.

Saat para ahli meyakini varian Corona B1617 mutan ganda memicu ledakan kasus Corona di India, WHO masih belum memasukkan Corona B1617 yang pertama kali ditemukan di India sebagai 'variant of concern'.

Namun, menurut WHO, pemodelan awal berdasarkan genome sequencing menunjukkan Corona B1617 memiliki tingkat penularan lebih tinggi daripada varian lain yang beredar di India. Hal ini diutarakan 27 April lalu.

Forum penasihat, yang dikenal sebagai Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 India, atau INSACOG, kini telah menemukan lebih banyak mutasi pada virus Corona yang menurutnya perlu dilacak dengan cermat.

"Kami melihat beberapa mutasi muncul pada beberapa sampel yang mungkin dapat menghindari respons kekebalan," kata Shahid Jameel, ketua kelompok penasehat ilmiah INSACOG dan ahli virologi top India. Dia tidak mengatakan apakah mutasi telah terlihat pada varian India atau jenis lainnya.

India tak berhenti diamuk Covid-19, dengan mencatat lebih dari 400 ribu kasus Covid-19 baru untuk pertama kalinya pada hari Sabtu.

Badai Corona tersebut telah menghancurkan sistem kesehatan di beberapa tempat termasuk ibu kota New Delhi, yang kekurangan oksigen medis dan tempat tidur rumah sakit.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari India! Warga Ogah Bermasker, Corona Gelombang II

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular