
Belajar dari India! Warga Ogah Bermasker, Corona Gelombang II

Jakarta, CNBC Indonesia - India kini dihantam oleh gelombang kedua pandemi virus covid-19. Seorang dokter ahli urologi dan andrologi berpengalaman di India mengatakan varian baru virus corona tampaknya dapat menyebar lebih cepat daripada sebelumnya
Dr. K Senthil mengatakan virus dapat menyebar cepat karena masih banyak masyarakat di India yang tidak menggunakan masker, masih berkumpul untuk pesta pernikahan, dan bahkan berkumpul untuk melihat demonstrasi politik.
"Orang-orang menjadi sangat terlena, bertindak seolah-olah virus itu telah hilang, yang tidak masuk akal," kata Senthil, yang saat ini berpraktik di Klinik Urologi di Coimbatore, Tamil Nadu, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Rabu (14/4).
"Sekarang kami mengalami gelombang infeksi virus corona yang jauh lebih buruk daripada yang pertama dan skala penyebarannya semakin buruk," lanjutnya.
"Di Tamil Nadu, hanya dibutuhkan waktu 15 hari untuk mencapai tingkat kasus yang sama di rumah sakit yang merupakan puncaknya terakhir kali. Di kota-kota besar di negara bagian, rumah sakit sudah hampir penuh."
Minggu ini menjadi waktu yang suram bagi India. Hanya dalam sepekan, India berhasil melampaui Brasil sebagai negara kedua dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di dunia, dengan total lebih dari 13,68 juta kasus.
Setiap hari di India muncul rekor baru untuk infeksi baru. Pada Selasa (13/4/2021), angka infeksi bertambah 161.736. Kasus aktif juga mencapai titik tertinggi baru, sementara kematian terus meningkat hingga total lebih dari 171.000.
India semakin suram setelah para dokter berbicara tentang varian baru virus yang tampaknya menyebar lebih cepat dari sebelumnya. Varian baru ini dikatakan lebih rentan terpapar kepada kaum muda dan bahkan anak-anak, mendorong sistem perawatan kesehatan India jatuh ke ambang kehancuran.
Demi menghindari hal tersebut, beberapa wilayah di India, seperti Maharashtra telah memberlakukan penguncian akhir pekan. Sementara Delhi telah memberlakukan jam malam, dengan penguncian total masih belum dikesampingkan.
Meskipun sejauh ini lebih dari 108 juta orang telah divaksinasi, di negara berpenduduk 1,3 miliar itu belum cukup untuk menghentikan gelombang kedua.
Pada Selasa, jenderal pengawas obat-obatan India (DCGI), Dr VG Somani, menyetujui vaksin Covid-19 Rusia, Sputnik V, untuk penggunaan darurat di India, dengan distribusi kemungkinan akan dimulai bulan depan. Ini juga membuka jalan bagi vaksin Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson untuk digunakan di Negeri Bollywood tersebut.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona 'Meledak', Penumpang India Masuk RI Dipantau Ketat!