Swasta Masih Belum Jelas, PNS Harusnya Bersyukur THR Cair!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 April 2021 14:28
[THUMB] Tunjangan PNS
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pegawai Negeri Sipil (PNS) salah satu profesi yang beruntung karena sudah mendapatkan kepastian adanya pencairan tunjangan hari raya (THR). Meskipun komponen THR hanya menyertakan gaji pokok dan tunjangan melekat.

Sementara di sektor swasta, masih ada beberapa pengusaha masih menyuarakan ketidakmampuannya untuk membayar THR kepada karyawannya. Bahkan beberapa sektor usaha yang belum pulih memastikan ingin membayar THR kepada karyawannya dengan dicicil.

Wakil Ketum PHRI Bidang Restoran, Emil Arifin menyebutkan bahwa pendapatan bisnis hotel dan restoran sepanjang tahun 2021 belum mengalami perbaikan. Sehingga, pelaku usaha memastikan pembayaran THR bagi karyawan akan dicicil.

"Saya kira dalam 3 bulan ini tidak ada perbaikan dalam bidang revenue kita. Rata-rata restoran juga flat itu THR akan kembali dicicil. Saya kira begitu," ujar Emil Arifin dalam Program Power Lunch CNBC Indonesia TV beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (30/4/2021).

Dia menuturkan seperti tahun lalu THR dicicil hingga 3-4 kali. Menurutnya, saat ini cash flow sudah negatif sementara permintaan kredit sulit dibelikan perbankan.

Bahkan Emil mengaku bahwa bisnis hotel dan restoran seperti hidup segan mati tak mau. Ini terlihat dari jumlah menu pada restoran yang dikurangi serta karyawannya yang berkurang.

Dalam kesempatan terpisah hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi. Dia mengatakan, bahwa akan lebih banyak perusahaan yang tidak mampu membayar THR.

Ia mengakui bahwa ada peningkatan kegiatan operasional sekitar 10%-20%. Namun, kegiatan di 2021 baru berjalan satu kuartal, sehingga tidak bisa berharap banyak. Bahkan sebelum memasuki tahun 2021 masih banyak yang belum membayar kewajiban THR 2020.

"Sepertinya 60% pada umumnya alami keprihatinan. Saya khawatir banyak teman-teman yang THR kemarin masih nyicil, di 2021 ini belum bisa penuhi cicilannya kurang lebih perusahaan malah lebih banyak, 60% dari totally perusahaan yang ada," ujarnya dalam Profit CNBC Indonesia TV beberapa waktu lalu.

"Perusahaan yang kena dampak pada 2020 itu bayar THR ke karyawan bahkan ada yang belum sama sekali bahkan dicicil. Sekarang menghadapi lagi bayar THR 2021," kata Dewi melanjutkan.

Ekonom Universitas Indonesia (UI), Ninasapti Triaswati mengatakan adanya pencairan THR kepada aparatur sipil negara (ASN) dan para pensiunan ASN, memang memberikan ekspektasi membaik terhadap perekonomian.

Kendati demikian, pemberian THR ke ASN/PNS dampaknya tidak akan terlalu banyak untuk perekonomian RI. Pasalnya, jumlah PNS tidak banyak, dibandingkan jumlah keseluruhan pekerja di Indonesia.

"Jadi, kita berharap dari swasta memberikan THR juga. Karena kalau hanya PNS saja mungkin jumlahnya sendiri terbatas, dampak ekonominya ada positif. Tapi sekitar 1% tambahan pertumbuhan ekonomi, kalau seandainya bisa merata," jelas Nina dalam program Profit CNBC Indonesia TV, Jumat (30/4/2021).

"Yang jadi masalah, itu tidak cukup mendongkrak keseluruhan untuk mencapai target ekonomi yang tinggi," ujarnya lagi.

Pencairan THR tahun ini tanpa komponen tunjangan kinerja (tukin) pun menuai komentar dari para masyarakat, termasuk mantan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Menurut Rizal, hak para birokrat harusnya diberikan secara penuh bukan malah disunat.

Yustinus Prastowo, sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat suara. Dalam cuitannya Prastowo mengatakan kebijakan ini diambil dalam posisi sulit, di saat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat dibutuhkan untuk menangani pandemi covid-19.

"Kalau pendekatannya rasa syukur, kita bersyukur di saat kondisi sedang sulit dan banyak saudara kita berkekurangan, kita masih mendapatkan THR," tulis Prastowo pada akun twitternya, Jumat (30/4/2021).

"Ini wujud empati dan solidaritas sebagai bangsa. Pengorbanan teman-teman ASN tak akan sia-sia, itu keutamaan moral yang layak diapresiasi," lanjutnya.

Kepala Biro KLI Kemenkeu Rahayu Puspasari menjelaskan, pencairan THR akan dilakukan pada 10 hari menjelang lebaran. Anggaran sudah disiapkan sebesar RP 30,8 triliun baik untuk PNS di pusat dan daerah serta pensiunan.

Tidak lama berselang, pemerintah juga akan mencairkan gaji ke-13. Tepatnya pada Juni 2021. Ini akan membantu para abdi negara mencukupi kebutuhan jelang tahun ajaran baru sekolah.

"Harapannya, pembayaran THR dan Gaji ke-13 ini bisa meringankan sedikit beban akibat pandemi sekaligus mengakselerasi konsumsi kuartal II-2021," tulis Puspa dalam akun Twitter.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular