Cek, Ini 3 Lokasi Potensial untuk RI Bangun Pembangkit Nuklir

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 April 2021 13:58
Pembangkit Nuklir
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memiliki rencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) setelah tahun 2025 mendatang. Setidaknya ada tiga lokasi yang dianggap potensial untuk membangun PLTN, antara lain Kalimantan Barat, Bangka Belitung, dan Jepara.

Djarot Sulistio Wisnubroto, Peneliti Senior Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), mengatakan saat ini tengah dilakukan studi kelayakan (feasibility study/ FS) untuk pembangunan PLTN di Kalimantan Barat. Studi ini diproyeksikan akan rampung pada 2024 mendatang.

"Kalau merujuk pada kegiatan saat ini, maka pembangunan PLTN di Kalbar," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/04/2021).

Meski potensi terbesarnya di Kalbar, namun menurutnya tidak menutup kemungkinan bila pembangunan PLTN dilakukan di Bangka Belitung (Babel) yang juga sudah dilakukan uji kelayakannya di sana pada 2011-2013.

"Atau juga Jepara yang di era 1990-an dilakukan hal yang sama (FS)," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi PAN Eddy Soeparno. Menurutnya, potensi pengembangan PLTN di Indonesia ada di dua lokasi, yaitu Kalimantan Barat dan Bangka Belitung.

Dua lokasi ini menurutnya tidak rawan gempa bumi dibandingkan dengan daerah lainnya.

"Ada dua daerah yang memang kelihatan sudah mampu untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan PLTN, yaitu Kalimantan Barat dan Bangka Belitung karena tidak rentan gempa sebagaimana daerah lainnya," tuturnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembangunan PLTN akan dibangun setelah 2025. Ini dilakukan dalam rangka memenuhi permintaan energi nasional yang diperkirakan terus meningkat.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan pembangunan PLTN ini juga bertujuan untuk menekan emisi gas rumah kaca.

"Ini program kami, pembangunan program EBT setelah tahun 2025, pemerintah Indonesia akan terapkan beberapa program diantaranya pembangunan pembangkit tenaga nuklir untuk memberikan suplai energi nasional," paparnya dalam diskusi daring, Kamis (29/04/2021).

Kendati demikian, pembangunan PLTN ini harus terlebih dahulu dibahas bersama DPR.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian menilai rencana pembangunan PLTN ini belum konkret, belum terukur, dan masih sekedar retorika. Pembangunan setelah tahun 2025 menurutnya bisa saja di tahun 2026 atau bahkan bisa saja dibangun pada 2045 mendatang.

"Untuk pembangunan PLTN itu belum ada perencanaan yang konkret dan terukur, masih tahapan retorika," ungkap anggota Fraksi Parta Gerindra ini kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/04/2021).

Menurutnya, Komisi VII DPR RI periode 2014-2019 kala itu sudah mendesak agar disepakati terlebih dahulu anggaran dan perencanaan pembuatan uji kelayakan pembangunan PLTN. Namun, hingga kini menurutnya permintaan itu belum juga terlaksana.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jalan Panjang RI Untuk Cicipi Energi Nuklir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular