Jelang Lebaran

Ada Krisis Pasokan PRT Jelang Larangan Mudik, Kenapa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 April 2021 12:40
Pekerja saat menyetrika pakaian laundry di tempat  jasa cuci setrika  pakaian Jakarta, Rabu (20/6). Tingginyan kebutuhan akan mencuci dan menyetrika pakaian di saat libur lebaran atau Idul Fitri membuat berbagai usaha Laundry kebanjiran order jasa mencuci dan menyetrika hingga 90% ketimbang hari biasa. Dalam sehari laundry mampu menampung hingga ratusan kilo pakaian. Menurut pegawai laundry, musim libur panjang ini juga membuat jasa laundry mampu meraih untung hingga 5 juta dalam 2 hari. Jasa laundry menjadi alternatif membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, apalagi saat bulan libur lebaran. Karena banyak dari mereka yang memiliki asisten rumah tangga belum pulang dari kampung halaman. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki pertengahan bulan Ramadhan dan menjelang lebaran, tak disangka ternyata permintaan terhadap asisten rumah tangga (ART/PRT) 'meledak'. Bahkan meningkatnya permintaan lebih tinggi dari waktu Ramadhan dan Lebaran di waktu normal.

"Permintaan ada cuma tenaga yang kurang, ART-nya kurang stok. Peningkatannya sudah hampir 50% dari lebaran normal. Waktu lebaran normal rata-rata setiap penyalur lebih dari 30. Sekarang sekitar 45 ART diminta dari tiap penyalur itu," Ketua Asosiasi Pelatihan Pekerja Seluruh Indonesia (APPSI) Mashudi kepada CNBC Indonesia, Kamis (29/4/21).

Meningkatnya permintaan memberi indikasi bahwa sebagian masyarakat tetap pergi mudik, termasuk ART tetapnya yang memilih untuk pergi sebelum memasuki periode larangan mudik mulai 6 Mei mendatang. Fenomena ini tidak masuk perhitungan penyalur ART sejak jauh-jauh hari, pasalnya tahun lalu tren permintaan benar-benar jatuh saat pandemi.

"Pengalaman teman-teman penyalur nggak berani stok jadi antisipasinya agak salah juga ini. Karena tahun kemarin takutnya (sepi), sekarang ini nggak boleh pulang juga ternyata permintaan banyak," sebutnya.

Besarnya permintaan sulit diimbangi oleh penyalur. Apalagi, permintaan itu muncul beberapa hari ke belakang, dimana sulit bagi penyalur untuk mencari ART dalam waktu dekat ini.

"Pengguna jasa juga mendadak, awal-awal Ramadhan belum banyak, begitu pertengahan mulai banyak. Mulai seminggu lalu mulai banyak, tapi 10 hari pertama masih agak (Sepi)," jelas Mashudi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Hanya PNS, Karyawan Swasta Juga Dilarang Mudik!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular