
Derita Corona, Bos Cipendawa Nangis PHK Ratusan Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha transportasi darat salah satu yang terdampak paling besar terhadap pandemi. Banyak operator jasa rental mobil yang gulung tikar, juga tidak sedikit yang merumahkan karyawannya secara permanen.
Owner Cipendawa Rent Kika Syafii, menjelaskan dari awal pandemi transportasi darat terkena dampak paling pertama. Dimana akumulasi kerugian dari tahun lalu membuat bisnis transportasi darat hancur berantakan.
Ia bilang perusahaannya, memiliki puluhan bus tapi sekarang hanya sisa tiga ditarik perusahaan pembiayaan. Kika mengaku insentif yang diberikan pemerintah sama sekali tidak efektif.
"Karena faktanya leasing dan pembiayaan tidak ikut tergerak melakukan anjuran pemerintah. Saya pernah menulis di media itu kalau relaksasi itu hanya bohong-bohongan, tidak ada keringanan yang ada hanya perpanjangan waktu dan penambahan utang buat kami," jelas Kika.
Dia bercerita sedih menjadi pelaku usaha transportasi saat ini. Kika mengaku merasa untung mempunyai perusahaan lain yang bisa menambah pemasukan bagi dirinya.
Cipendawa adalah perusahaan sewa mobil untuk penumpang juga sewa truk barang, penyedia layanan pengemudi hingga melayani kebutuhan manajemen transportasi, juga jasa travel, yang memiliki jaringan hingga 35 kita di Indonesia.
"Sedih jadi pengusaha transportasi saat ini kalau tidak ada perusahaan lain saya bisa gantung diri, karena ada puluhan hingga ratusan yang saya layoff (PHK), kita perpisahan harus nangis bareng bareng di garasi. Bantuan tidak kena terutama di saya. Padahal saya orang pertama yang mewakafkan bus untuk mobilisasi bantuan," jelasnya.
Tidak hanya perusahaannya, Kika juga mendengar testimoni dari pelaku usaha bisnis transportasinya. Tidak lebih baik kondisinya dari perusahaan miliknya.
"Orang lain tidak lebih baik, ada teman yang sekarang beralih profesi jadi tukang bakso, ada yang mobilnya habis dikejar hutang, saya satu dari dua orang yang beruntung mungkin karena ada tabungan di perusahaan lain," katanya
"Untuk kenek juga supir saya sadar mereka tidak tahu kemana pasti, tapi kita untuk mempertahankan mereka sangat sulit, saya hanya berhasil mempertahankan selama delapan bulan, setelah bulan kedelapan sudah tidak bisa aset juga ditarik leasing, yah boleh dibilang menghabiskan miliaran untuk mempertahankan bisnis dari tahun lalu," tambahnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]