Internasional

7 Fakta Corona India Meledak hingga Jadi Episentrum Asia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 April 2021 13:05
Masyarakat India menyelenggarakan festival keagamaan ditengah pandemi Covid-19. (AP/Karma Sonam)
Foto: Masyarakat India menyelenggarakan festival keagamaan ditengah pandemi Covid-19. (AP/Karma Sonam)

1. Penyebab Ledakan Covid-19

Pakar kesehatan mengatakan India menjadi terlena ketika kasus baru berjalan sekitar 10.000 per hari dan tampaknya terkendali. Pemerintah mencabut batasan yang memungkinkan dimulainya kembali pertemuan besar.

Bahkan sempat diadakan acara tradisi keagaamaan Kumbh Mela. Tak tanggung-tanggung, 5 juta orang dalam satu lokasi sekaligus, di Sungai Gangga.

Selain itu, varian covid-19 yang menyebar di negara itu juga diduga sebagai biang keladi meledaknya kasus infeksi harian. Di negara itu, muncul varian corona yang terdiri atas campuran tiga mutasi corona yang terjadi sebelumnya.

Dengan fakta itu, varian virus yang disebut B.1618 ini menjadi ketakutan publik yang baru. Apalagi, dikabarkan juga bahwa virus ini kebal vaksin.

"Sementara kepuasan dalam berpegang pada masker dan jarak fisik mungkin memainkan peran, tampaknya semakin mungkin gelombang kedua ini telah dipicu oleh strain yang jauh lebih ganas," tulis Vikram Patel, Profesor Kesehatan Global di Harvard Medical School, di Indian Express.

2. Rekor Kasus

Hasil dari penyebab ini melahirkan ledakan baru infeksi Covid-19. India kembali memecahkan rekor penambahan infeksi Covid harian pada Senin (26/4/2021) sebanyak 352 ribu kasus.

Ini merupakan rekor ke-5 berutut-turut. Angka ini membuat negara yang beribukota di New Delhi itu mendapatkan 1,5 juta kasus hanya dalam jangka waktu lima hari saja.

Saat ini India memiliki 17,3 juta kasus infeksi dengan 195 ribu kematian. Angka ini membawa negara itu sebagai negara dengan infeksi Covid-19 kedua setelah Amerika Serikat (AS) dengan 32,1 juta kasus.

3.Tiap 4 Menit Ada Warga Meninggal

Angka rekor ini juga diikuti oleh penambahan jumlah kematian yang signifikan. Per Senin angka kematian akibat Covid-19 juga ikut melonjak ke level tertinggi hingga nyaris menyentuh 3 ribu kasus.

Di New Delhi sendiri dilaporkan situasi sangatlah mengerikan, dengan tercatat setiap empat menit satu warga meninggal dunia akibat Covid-19. Hal ini membuat fasilitas krematorium dan pemakaman jenazah kewalahan.

Di pemakaman Jadid Qabristan Ahle misalnya, dilaporkan bahwa pemakaman itu sudah hampir kehabisan lahan.

"Sekarang, tampaknya virus itu memiliki kaki," kata Shamim, 38, seorang penggali kubur, kepada AFP.

"Kalau terus begini, aku akan kehabisan ruang dalam tiga atau empat hari."

Suasana yang sama juga terjadi di beberapa krematorium di seluruh negeri. Banyak krematorium di Surat, Rajkot, Jamnagar dan Ahmedabad beroperasi sepanjang waktu dengan tiga hingga empat kali lebih banyak jenazah dari biasanya.

Di wilayah Lucknow, banyak rumah kremasi kehabisan kayu dan meminta orang untuk membawanya sendiri. Foto viral di media sosial menunjukkan becak listrik sarat dengan kayu gelondongan yang dibeli oleh keluarga korban.

Halaman 3>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular