
Daerah dan Sektor Ini Paling Banyak Diburu Investor Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi Indonesia pada Kuartal I-2021 mencapai Rp 219,7 triliun atau 25,66% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 856 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 108 triliun atau 49,2% dari total investasi. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 111,7 triliun atau 50,8% dari total investasi.
"Realisasi tersebut tumbuh 2,3% dari Kuartal IV-2020 dan tumbuh 4,3% secara tahunan dari Kuartal I-2020. Tumbuh baik, ini menunjukkan kepercayaan dunia dan pertumbuhan PMA sudah mulai tumbuh lagi," jelas Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan, PMDN secara penyebaran memang lebih memilih wilayah-wilayah di Jawa, yang notabene infrastruktur, listrik dan tenaga kerja yang memadai. Sementara PMA, kata Bahlil investor asing sudah mulai masuk ke luar pulau jawa.
"PMA ini sudah masuk ke Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Riau. Di Jawa ada Jawa Barat dan DKI Jakarta," jelas Bahlil.
Kendati demikian, secara persentase, Jawa Barat merupakan lokasi yang paling banyak diminati asing untuk berinvestasi. Di mana pada Kuartal I-2021 ini PMA yang masuk mencapai US$ 1,4 miliar dengan 3.083 proyek atau 18,9%.
Kemudian disusul oleh DKI Jakarta dengan PMA yang masuk pada Kuartal I-2021 mencapai US$ 1 miliar, dengan 2.843 proyek atau 13,1%.
Selanjutnya Sulawesi Tengah dengan nilai PMA yang masuk sebesar US$ 577,4 juta dengan 99 proyek atau 7,5%. Riau dengan nilai US$ 557,6 juta dengan 179 proyek atau 7,3%. Serta Sulawesi Tenggara dengan PMA senilai US$ 549,3 juta dengan 42 proyek atau 7,2%.
Adapun sektor yang paling banyak diminati investor asing yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai US$ 1,7 miliar pada Kuartal I-2021, sebanyak 441 proyek atau 22,4%.
"Di industri barang logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan ini untuk pabrik, untuk industri. Ini naik luar biasa sekali di peringkat kedua, biasanya peringkat kelima atau keenam," jelas Bahlil.
Di masa pandemi, industri makanan juga tumbuh dengan nilai investasi PMA pada Kuartal I-2021 mencapai US$ 968,3 juta dengan 886 proyek atau 12,7%. Ada pula transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai US$ 843,4 juta dengan 336 proyek atau 11%.
Sektor lainnya yang diminati asing yakni listrik, gas, dan air dengan realisasi pada Kuartal I-2021 mencapai US$ 597,1 juta, dengan 505 proyek atau 7,8%. Serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain dengan nilai US$ 597,1 juta dengan 497 proyek atau 7,8%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Kementerian Investasi Paket dari UU Cipta Kerja