
Vaksin Covid-19 Mau Datang Lagi, Bisa Bikin RI Lulus Resesi?

Kedatangan pasokan vaksin tambahan tentu akan sangat membantu mempercepat laju vaksinasi. Sebab, vaksin adalah tumpuan harapan tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa tetapi juga ekonomi.
Jika laju vaksinasi terus melambat, maka waktu yang diperlukan untuk menciptakan herd immunity semakin panjang. Ini menyebabkan aktivitas dan mobilitas masyarakat akan terus dibatasi sehingga 'roda' ekonomi tidak bisa berputar kencang.
"Sejauh ini distribusi vaksin di Indonesia berjalan lambat. Hingga pertengahan April, jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis) baru 2,3% dari total populasi. Harus dilihat kembali apakah target vaksinasi terhadap 70% populasi bisa tercapai dalam waktu 12 bulan seperti keinginan presiden," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.
Keterbatasan vaksin dan 'keran' aktivitas masyarakat yang belum sepenuhnya dibuka membuat prospek perekonomian Ibu Pertiwi menjadi samar-samar. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 dari 4,8% menjadi 4,3%. Pun Bank Indonesia (BI) yang merevisi ke bawah 'ramalan' pertumbuhan ekonomi dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%.
"Ini tidak terlepas dari mobilitas masyarakat. Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi. Kita lihat memang pada triwulan I dan II meskipun terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia. Itu yang menyebabkan tingkat kenaikan konsumsi tidak setinggi yang kami perkirakan," jelas Perry Warjiyo, Gubernur BI, pekan lalu.
Vaksinasi yang masih terbatas membuat ekonomi Indonesia sepertinya masih terjebak di zona resesi pada kuartal I-2021. Proyeksi terbaru dari Kemenko Perekonomian adalah -0,3% sampai -0,5%.
Namun pada kuartal II-2021, ekonomi Indonesia diperkirakan sudah bisa tumbuh positif, sudah 'lulus' dari resesi. Tidak sekadar tumbuh, tetapi lumayan tinggi. Proyeksi Kemenko Perekonomian berada di kisaran 6,9-7,8%.
![]() |
"Kita bisa lihat proyeksi kita arahnya ke arah recovery. Kita berharap ada kenaikan dari segi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerntah, maupun ekspor," kata Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
