Vaksin Covid-19 Mau Datang Lagi, Bisa Bikin RI Lulus Resesi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 April 2021 13:10
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin
Foto: Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, rencananya Indonesia akan kedatangan vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) tahap ke-9. Momentum ini patut disyukuri karena laju vaksinasi Indonesia semakin melambat karena keterbatasan pasokan.

Our World in Data mencatat, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan ke lengan rakyat Indonesia per 23 April 2021 adalah 18,32 juta dosis. Indonesia berada di peringkat sembilan dunia dalam hal kecepatan vaksinasi.

Meski begitu, ada hal yang patut dicemaskan yaitu laju vaksinasi terus melambat. Setelah mencapai puncak pada 11 April 2021, laju vaksinasi mengalami tren penurunan.

Per 23 April 2021, rata-rata tujuh harian vaksinasi di Indonesia adalah 246.720 dosis/hari. Jauh dari target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni 1 juta dosis/hari.

Akhir pekan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa persediaan vaksin anti-virus corona di dalam negeri semakin menipis. Jumlah vaksin yang dibeli langsung melalui Bio Farma sekitar 26,2 juta dosis dan sekitar 18 juta dosis sudah disuntikkan. Artinya, tinggal tersisa sekira 8 juta dosis.

"Kalau ada 8 juta stok, maka itu bisa untuk 20 hari suntik. Agak mepet," ujarnya.

Budi menambahkan, Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin untuk membentuk kekebalan kolektif (herd immunity). Namun saat ini yang sudah terkonfirmasi baru 225 juta.

Oleh karena itu, Budi menyatakan laju vaksinasi memang harus disesuaikan mengikuti pasokan yang terbatas. "Mohon maaf, agak kita atur sehingga kenaikan tidak secepat sebelumnya karena vaksin yang berkurang supply-nya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya --> Vaksin Menyelamatkan Nyawa dan Ekonomi

Kedatangan pasokan vaksin tambahan tentu akan sangat membantu mempercepat laju vaksinasi. Sebab, vaksin adalah tumpuan harapan tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa tetapi juga ekonomi.

Jika laju vaksinasi terus melambat, maka waktu yang diperlukan untuk menciptakan herd immunity semakin panjang. Ini menyebabkan aktivitas dan mobilitas masyarakat akan terus dibatasi sehingga 'roda' ekonomi tidak bisa berputar kencang.

"Sejauh ini distribusi vaksin di Indonesia berjalan lambat. Hingga pertengahan April, jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh (dua dosis) baru 2,3% dari total populasi. Harus dilihat kembali apakah target vaksinasi terhadap 70% populasi bisa tercapai dalam waktu 12 bulan seperti keinginan presiden," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.

Keterbatasan vaksin dan 'keran' aktivitas masyarakat yang belum sepenuhnya dibuka membuat prospek perekonomian Ibu Pertiwi menjadi samar-samar. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 dari 4,8% menjadi 4,3%. Pun Bank Indonesia (BI) yang merevisi ke bawah 'ramalan' pertumbuhan ekonomi dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%.

"Ini tidak terlepas dari mobilitas masyarakat. Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi. Kita lihat memang pada triwulan I dan II meskipun terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia. Itu yang menyebabkan tingkat kenaikan konsumsi tidak setinggi yang kami perkirakan," jelas Perry Warjiyo, Gubernur BI, pekan lalu.

Vaksinasi yang masih terbatas membuat ekonomi Indonesia sepertinya masih terjebak di zona resesi pada kuartal I-2021. Proyeksi terbaru dari Kemenko Perekonomian adalah -0,3% sampai -0,5%.

Namun pada kuartal II-2021, ekonomi Indonesia diperkirakan sudah bisa tumbuh positif, sudah 'lulus' dari resesi. Tidak sekadar tumbuh, tetapi lumayan tinggi. Proyeksi Kemenko Perekonomian berada di kisaran 6,9-7,8%.

growthSumber: Kemenko Perekonomian

"Kita bisa lihat proyeksi kita arahnya ke arah recovery. Kita berharap ada kenaikan dari segi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerntah, maupun ekspor," kata Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Percaya Gak Percaya, Vaksin Covid Selamatkan 20 Juta Jiwa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular