
Indonesia Terancam Impor Ayam, Peternak RI Menjerit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Peternak ayam blak-blakan soal kondisi peternakan di tengah tingginya harga pakan yang berdampak pada lonjakan harga daging ayam. Upaya pemerintah yang memberikan sinyal soal Indonesia bisa diserbu ayam impor murah ditanggapi sinis oleh peternak.
"Yang urgensi harga pakan naik terus karena jagung naik. Jadi pakan naik terus, biaya produksi naik. Harga pakan berpengaruh karena 70% biaya produksi dari pakan. Jagung bisa diganti dengan tepung gandum tapi juga harus impor," kata Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/4/21).
Ketika upaya produksi dalam negeri juga memerlukan pakan impor, tidak menutup kemungkinan harganya bisa lebih mahal akibat proses distribusi. Akibatnya biaya produksi pun bisa menjadi lebih mahal. Dengan demikian, ancaman gulung tikar pelaku pasar juga semakin nyata.
"Akan merembes juga daging-daging itu dengan harga di bawahnya. Mau nggak mau pelaku atau produsen dari daging peternak akan selesai, gulung tikar," sebut Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi.
Saat ini, dari hari ke hari jumlah peternak mandiri di Jabodetabek kian menurun. Namun jika membandingkan dengan peternak di daerah lain seperti Jawa Tengah serta Jawa Timur, Sugeng menyebut maka jumlah peternak di Jabodetabek masih lebih besar.
"Namun dengan adanya impor, peternak kecil yang hanya tersisa maksimal 20%, itu akan habis, akan selesai, tunggu waktu, artinya secara prospektif ke depan akan hilang, abis. Ke depan trennya akan hilang, karena masih ada lapak-lapak yang memang andalannya ayam-ayam hidup," sebut Sugeng.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih RI Terancam Impor Ayam, Ternyata Ini Biang Keroknya...