Internasional

Myanmar Masih Membara, Rumah Petinggi Junta Militer Dibom

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 April 2021 10:05
Riot police officers move in to disperse protesters during a demonstration in Yangon, Sunday, March 7, 2021. The escalation of violence in Myanmar as authorities crack down on protests against the Feb. 1 coup is raising pressure for more sanctions against the junta, even as countries struggle over how to best sway military leaders inured to global condemnation. (AP Photo)
Foto: warga Myanmar kembali turun ke jalan untuk mengadakan demostrasi besar-besaran menentang aksi kudeta militer Myanmar, Minggu (7/3). (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumah seorang petinggi di pemerintahan junta militerĀ Myanmar diserang bom, Rabu (22/4/2021), di Yangon. Setidaknya ada tiga bom dilemparkan di rumah milik U Thein Nyunt, seorang anggota badan pemerintahahan Dewan Administrasi Negara (SAC).

Melansir The Irrawady, sumber dekat U Thein Nyunt menyebut bom tersebut tergolong bom pipa. "Tidak ada yang terluka, dan tak ada kerusakan serius," tulis media lokal Myanmar itu mengutip sumber, Jumat (23/4/2021).

Kejadian ini membuat pasukan junta berpatroli disekitar kotapraja Thingangyun. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, termasuk milisi etnis Myanmar, yang kini mendukung pemerintah bayangan buatan massa pro demokrasi, NUG.

U Thein Nyunt adalah mantan anggota partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Namun ia berubah jalur ketika menerima tawaran junta militer di badan pemerintahan SAC, setelah kudeta 1 Februari.

Di 1998, ia sempat menjabat di partai yang dipimpin dictator militer Myanmar U Ne Win. Namun pasca pemberontakan pro demokrasi, ia bergabung dengan NLD.

Krisis Myanmar telah terjadi hampir tiga bulan. Laporan lembaga pemantau lokal menyebut, tindakan keras aparat telah membunuh 700 lebih warga.

Sementara itu, Suu Kyi kini didakwa atas sejumlah kasus. Kudeta dilakukan junta dengan tudingan pemilu yang dimenangkan NLD di 2020 penuh kecurangan.

Sejumlah negara telah memberi sanksi ekonomi atas tindakan junta. Namun sayangnya, kekerasan terhadap warga pro pemerintahan sipil tetap terjadi.

Myanmar sendiri dilaporkan terancam menjadi negara gagal dan kelaparan karena banyaknya warga kehilangan pencarian dan kesulitan mendapat uang. Lembaga ekonomi dunia menurunkan prospek PDB menjadi negative dari positif.

Sabtu (24/4/2021) Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta Myanmar dikabarkan akan datang ke Jakarta. Ia bertandang untuk menghadiri KTT ASEAN dan dikonfirmasi media Nikkei Asia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga Desa Myanmar Naik Darah, Junta Diserbu sampai ke Hutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular