
Sri Mulyani: Punya Laut Luas dan Ikan Banyak, PNBP Minim

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti adanya sumbangan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor perikanan yang sudah mulai menggeliat.
Sri Mulyani menjelaskan, PNBP yang berasal dari sektor perikanan pada Maret 2021 tumbuh 19%, tumbuh signifikan dibandingkan dengan Maret 2020 yang mengalami kontraksi 5,7%.
Mantan direktur pelaksana itu berharap perikanan akan terus konsisten bisa meningkatkan jumlah PNBP-nya karena selama ini sumbangannya sangat rendah.
"Selama ini meskipun punya laut luas dan ikan yang banyak, PNBP-nya sangat minimal. Kita berharap ini akan membalikkan tren peningkatan PNBP yang konstan, meningkat sesuai dengan nilai sumber daya alam yang kita miliki," jelas Sri Mulyani.
Adapun PNBP Sumber daya alam non migas lainnya, dari panas bumi masih mengalami pertumbuhan yang minim yakni 2%, jauh lebih rendah dibandingkan Maret 2020 yang pertumbuhannya mencapai 17,3%.
Kemudian di sektor kehutanan dan minerba, juga terjadi peningkatan. Di mana masing-masing PNBP kehutanan tumbuh 138% dan minerba 52,5% pertumbuhannya.
Secara keseluruhan, PNBP pada Kuartal I-2021, kata Sri Mulyani mulai menunjukkan pertumbuhan, karena beberapa harga komoditas seperti batubara, emas, perak, timah, dan nikel juga sudah mulai naik.
"Pendapatan SDA non migas yakni 38,1% dibandingkan tahun lalu. Kita sudah mengumpulkan PNBP Rp 88,1 triliun atau 29,5% dari target APBN," jelas Sri Mulyani.
Adapun untuk PNBP lainnya seperti hasil tambang batubara, layanan komunikasi dan informatika, serta layanan pertanahan serta layanan pada kantor urusan agama untuk pernikahan, mengalami kenaikan 64,6%.
Kemudian, pendapatan BLU dari kelapa sawit, mengalami lonjakan tinggi yakni 86,1%.
"Keliatan PNBP adalah disumbang dari sumber daya alam nonmigas. Yang migas masih mengalami penurunan, karena tahun lalu masih cukup tinggi harganya dibandingkan tahun ini," jelas Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Kantongi PNBP Rp451 T, Sukses Lampaui Target