Pak Jokowi Dengerin Teriakan Pengusaha Mal, Hidupnya Kritis!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
22 April 2021 10:40
Suasana sepi dan sejumlah kios tutup  di pusat perbelanjaan Poins Square Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana sepi dan sejumlah kios tutup di pusat perbelanjaan Poins Square Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Hal ini pula yang menyebabkan banyak mal yang terlihat kusam. Menurut Alphonzus aspek keindahan itu bukan prioritas, dan hal ini masuk dalam aspek yang ditunda oleh pengelola mal.

"Banyak pengelola yang menunda pekerjaan tersebut, keindahan dan pengembangan ditunda karena harus prioritas ke safety dan hygiene, makanya mal terlihat kusam. Mungkin yang harusnya di cat 1 - 2 tahun sekali kini jadi ditunda," katanya.

Alphonzus menjelaskan tingkat kunjungan mal juga masih dibawah 50%, walaupun lebih baik dibanding awal 2020 yang hanya 20%. Imbas dari pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat melalui PPKM Mikro.

Secara garis besar sepanjang tahun masih diprediksi masih berat, akibat dari vaksinasi masyarakat yang baru dimulai pada kuartal 3 atau 4 nanti karena ada penundaan pengiriman. "Ini semua tergantung dari tingkat vaksinasi masyarakat umum, kalau tidak belum akan normal," katanya.

Walaupun pada momen lebaran ini diprediksi bisa naik 30%-40% tingkat kunjungan mal atau dua kali lipat dari lebaran tahun lalu. Karena adanya larangan mudik sehingga masyarakat perkotaan mengisi hari libur dengan mengunjungi mal.

Alphonzus, membenarkan kalau banyak toko yang tutup dari tahun lalu hingga sekarang. Dari catatan APPBI, tingkat okupansi hanya 60%-70% secara rata - rata nasional di tahun ini.

"Dari tahun 2020 tingkat okupansi keterisian mal oleh tenan turun 10%- 20%, kondisi ini berlanjut di tahun ini. hingga sekarang tenan hanya mengisi 60% - 70%. Penyewa banyak yang menunda atau membatalkan usaha baru karena memilih menunggu situasi ekonomi, sehingga investasi saat ini belum jelas," jelasnya.

Alphonzus menjelaskan penutupan ritel juga karena akumulasi buruknya kinerja dari tahun sebelum pandemi yang menguras daya tahan pelaku usaha. Akhirnya memutuskan untuk menutup sementara atau selamanya. Seperti yang terjadi di beberapa gerai supermarket hingga gerai pakaian.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular