Internasional

Putin Beri Warning Biden cs, Jangan Lewat 'Garis Merah' Rusia

sef, CNBC Indonesia
22 April 2021 07:00
Russian President Vladimir Putin attends a cabinet meeting at the Novo-Ogaryovo residence outside Moscow, Russia, Tuesday, Aug. 11, 2020. Putin says that a coronavirus vaccine developed in the country has been registered for use and one of his daughters has already been inoculated. Speaking at a government meeting Tuesday, Aug. 11, 2020, Putin said that the vaccine has proven efficient during tests, offering a lasting immunity from the coronavirus. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: Vladimir Putin AP/Alexei Nikolsky

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat untuk tidak melewati "garis merah" Rusia. Ia menegaskan Moskow akan menanggapi dengan cepat segala provokasi seraya menyebut yang bertanggung jawab akan menyesal.

Pernyataan ini diutarakannya di tengah pidato kenegaraan di majelis parlemen, Rabu (21/4/2021). Saat ini, hubungan Rusia tengah panas dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropadi beberapa hal, termasuk Laut Hitam, Ukraina dan perlakuan Kremlin ke oposisi, Alexei Navalny.

"Kami menginginkan hubungan baik ... dan benar-benar tidak ingin merusak hubungan," katanya.

"Tetapi ketika seseorang mengartikan niat baik kami sebagai sebuah ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat 'membakar' atau meledakkan hubungan ini. Mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia bisa asimetris, cepat dan kasar."

Ia berujar, Rusia akan menentukan di mana "garis merahnya" dalam setiap kasus. Ia menyebut Rusia kini bagai Harimau dikelilingi Hyena.

"Di beberapa negara, mereka telah mengembangkan kebiasaan yang sangat tidak pantas untuk mengutuk Rusia untuk alasan apa pun, dan paling sering tanpa alasan sama sekali . Semacam olahraga," katanya lagi.

"Penyelenggara provokasi apa pun yang mengancam kepentingan keamanan inti kami akan menyesali apa yang telah mereka lakukan seolah-olah mereka tidak pernah menyesali apa pun untuk waktu yang lama."

Putin telah memimpin Rusia selama dua dekade. Saat ini ia berusia 68 tahun dan kemungkinan bisa kembali lagi menjadi presiden akibat perubahan konstitusi saat masa jabatannya berakhir 2023.

Rubel menguat setelah Pidato Putin. Meski me-warning Joe Biden dan sekutu AS, pasar menafsirkan pernyataannya tak meningkatkan ketegangan dengan Barat.

Sebelumnya AS memberi sanksi ke Rusia, di mana Paman Sam, mengusir 10 diplomat dan memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi. Ini dibalas Rusia dengan mengusir balik 10 diplomat AS.

Rusia juga menutup Laut Hitam selama enam yang disebut AS dan sekutu NATO memprovokasi kisruh di Ukraina. Kemarin, Rusai dilaporkan meluncurkan 20 kapal perang dan puluhan jet tempur di area itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Dunia Persilatan! Biden Sebut Putin 'Pembunuh'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular