
Pengusaha Menjerit, Segala Upaya Dilakukan Mal Tetap Sepi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha mal sudah kehabisan akal untuk bertahan di masa pandemi. Efisiensi atau pemangkasan berbagai lini operasi dilakukan untuk menyambung nafas lebih lama supaya layanan tetap bisa diberikan.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, mengatakan dari tahun lalu memang tidak ada jalan lain untuk pusat belanja melakukan efisiensi. Dia tidak menapik efisiensi yang dilakukan sudah masuk ke berbagai lini operasi mal.
"Efisiensi sudah dilakukan satu tahun lebih tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Penghematan maksimal juga sebesar 30% , kondisi ini menyulitkan, daya beli juga masih lesu," katanya kepada CNBC Indonesia, Squawk Box, Rabu (21/4/2021).
Belum lagi pusat belanja juga harus memberikan keringanan kepada penyewa tenan, yang menyebabkan pendapatan menipis. Melihat penyewa tenan juga kewalahan untuk membayar uang sewa karena turunya omzet.
"Karena haru dibantu dari sewa maupun service charge, kondisi ini akan berlangsung hingga akhir tahun nanti," jelasnya.
Alphonzus menjelaskan efisensi itu ada batasanya. Tidak semua pos pengeluaran bisa dipangkas seperti karyawan tidak bisa dikurangkan karena masih harus melakukan pelayanan, lalu gaji juga belum tentu semua dikurangi.
"Akhirnya pusat belanja melakukan prioritas yang tidak bisa ditawar, seperti aspek safety dan hygine. Dua prioritas ini harus dilaksanakan, yang lain bisa ditunda," kata Alphonzus.
"Walaupun ada juga pusat belanja yang punya dana cadangan banyak jadi bisa melakukan pekerjaan normal, tapi yang menipis harus melakukan efisiensi," jelasnya