
Cerita Bos PLN Soal Besarnya Imbas Bencana NTT ke Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bencana banjir bandang yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak besar pada sistem kelistrikan PT PLN (Persero).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini bercerita selama berhari-hari warga di NTT menderita. Banyak warga yang meninggal, rumah hancur, tidak ada makanan, dan ditambah dengan kondisi kelistrikan yang padam, sehingga membuat kondisi gelap gulita.
"Kami laporkan sebanyak 4.000 gardu rusak yang berakibat pada padamnya listrik di 635.000 pelanggan kurang lebih 7.881 kilometer sirkuit (kms) jaringan distribusi PLN terdampak," kata Zulkifli bercerita di depan Tim Pemulihan Sistem Kelistrikan, Rabu (21/04/2021).
Kondisi ini menurutnya diperparah dengan jaringan induk tegangan tinggi 70 kilo Volt (kV) yang terputus. Bahkan, distribusi pusat pengendali (control center) di Kota Kupang juga tidak bisa dioperasikan.
"Tapi lagi-lagi kekuatan dan kekompakan kita, semangat dan perjuangan kita, rasa gotong royong muncul," tuturnya.
Dalam melakukan pemulihan tidak bisa dibayangkan seberapa lama waktu yang dibutuhkan karena wilayah yang terdampak begitu luas. Tingkat kerusakan juga begitu parah.
"PLN kerahkan kekuatan terbaik atasi kondisi, kami datangkan bantuan dari NTB, Maluku, Sulawesi, Papua, Bali, Jatim, Jateng, DKI dan Jabar," tuturnya.
Dari beberapa kota ini, sebanyak 1.316 personil PLN kirim. Selain itu juga masih disokong oleh 227 relawan yang membantu petugas di lapangan, serta 30 bantuan pasukan TNI dan Polri.
"Dan warga bantu di berbagai lokasi, nggak bisa kami hitung dan kami catat, semua bahu membahu listrik di rumah-rumah warga," paparnya.
Dia pun menyebutkan sebanyak 19 tower yang roboh digantikan dengan dengan tower emergency tepat pada 18 April 2021 lalu 17.53 WITA.
"Sudah tersambung, sehingga 170.000 pelanggan di empat kabupaten dapat menikmati listrik," lanjutnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Minggu Usai Bencana, 3% Warga NTT Masih Gelap Gulita