
Begini Kesiapan Daerah Sambut Sekolah Tatap Muka Terbatas

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebanyak 20% sekolah di Indonesia telah melakukan sekolah tatap muka secara terbatas, terutama di daerah yang dikategorikan sebagai zona hijau. Sekolah tatap muka terbatas ini juga akan mulai dilakukan di seluruh Indonesia seiring dengan peningkatan vaksinasi untuk guru.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan sebelum sekolah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, harus ada fasilitas yang dipersiapkan agar tidak terjadi penularan. Persiapan ini bisa dilakukan melalui Fleksibilitas dana BOS dapat dialokasikan untuk melengkapi keperluan sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti masker, sabun cuci tangan, tes Covid-19 secara berkala, layanan antar jemput, dan berbagai kelengkapan penunjang lainnya.
Dengan begitu, ketika nanti guru sudah divaksin maka sekolah wajib menyediakan pilihan untuk pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran jarak jauh secara daring.
"Satuan pendidikan yang sudah ataupun dalam proses melakukan PTM terbatas walau pendidik dan tenaga kependidikannya belum divaksinasi tetap diperbolehkan melakukan PTM terbatas selama mengikuti protokol kesehatan dan sesuai izin pemerintah daerah," kata Nadiem dalam siaran resminya belum lama ini.
Saat ini sekolah di berbagai daerah pun telah melakukan persiapan dari sisi fasilitas untuk pembelajaran tatap muka terbatas. Wali Kota Salatiga Yuliyanto, menjelaskan bahwa Kota Salatiga sudah mulai melakukan simulasi PTM secara terbatas dari awal 2021 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 06 Kota Salatiga dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Salatiga. Dinas Pendidikan Kota Salatiga sudah melakukan simulasi untuk menggunakan angkutan umum yang sesuai dengan protokol kesehatan.
"Namun, hal ini harus dihentikan karena adanya peningkatan jumlah kasus Covid-19. Pada Maret 2021, Dinas Pendidikan Kota Salatiga melanjutkan program simulasi PTM secara terbatas di beberapa sekolah dalam jangka waktu dua minggu," kata dia.
Untuk itu, dibuat terbatas seperti pembuatan regulasi, penyusunan prosedur operasional standar terkait proses pembelajaran maupun proses pulang dan pergi peserta didik dari sekolah masing-masing. Selain itu dilakukan optimalisasi fasilitas sanitasi di sekolah, serta dilakukan juga terobosan pelayanan untuk anak berkebutuhan khusus, dan lainnya.
Selain itu, sekolah telah melakukan PTM terbatas dan telah menunjukkan berbagai praktik baik kebijakan PTM terbatas, diantaranya adalah SD Negeri 03 Pontianak Selatan, Kalimantan Barat dan SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan, Bengkulu.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri mengatakan persiapan yang dilakukan SDN 03 Pontianak Selatan yakni membentuk tim satgas Covid-19. Kemudian mempersiapkan prosedur operasional standar (POS) PTM terbatas, melakukan pemenuhan daftar periksa seperti menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun, kerja sama dengan Puskesmas, membeli thermo gun, pendataan penyakit bawaan.
Proses sekolah tatap muka terbatas mengikuti protokol kesehatan yang , termasuk jumlah siswa di kelas hanya 50%. Masing-masing rombongan belajar melakukan sekolah terbatas sebanyak dua kali dalam satu minggu. Jam masuk dibuat selang seling dengan jeda beberapa menit agar ketika pulang tidak terjadi penumpukan.
"Siswa dengan nomor absen 1-16 masuk di hari Senin dan Rabu, siswa dengan nomor absen 17-32 masuk di hari Selasa dan Kamis," tutur Jumeri.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 14 Provinsi Siap Buka Sekolah Tatap Muka, Catat yah Bunda!
