Pemimpin Junta Militer Myanmar Bakal Datang ke RI, Ada Apa?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
18 April 2021 16:33
FILE - In this Nov. 8, 2020, file photo, Myanmar military Commander-in-Chief Senior Gen. Min Aung Hlaing casts his ballot at a polling station in Naypyitaw, Myanmar. A military coup was taking place in Myanmar early Monday, Feb. 1, 2021 and State Counsellor Aung San Suu Kyi was detained under house arrest, reports said, as communications were cut to the capital. (AP Photo/Aung Shine Oo, File)
Foto: Panglima Tertinggi militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (AP/Aung Shine Oo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin junta Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing dijadwalkan akan menghadiri pertemuan khusus para pemimpin negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) minggu depan di Jakarta. KTT ASEAN rencananya akan digelar 24 April 2021 di Jakarta.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan pengumuman resmi terkait kehadiran Jenderal Min akan diumumkan oleh Brunei Darussalam, selaku pemimpin ASEAN saat ini.

"Mengenai hal kehadiran pemimpin ASEAN dan lain-lain, Brunei sebagai Ketua ASEAN saat ini yang akan mengumumkan," kata jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah, saat dihubungi, Minggu (18/4/2021) dikutip dari detikcom.

Dia menjelaskan bahwa pertemuan para pemimpin negara ASEAN diselenggarakan di Indonesia karena kantor sekretariatnya berkedudukan di Jakarta.

"Jakarta tempat pertemuan karena Sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta," ungkapnya.

Kabar terkait kedatangan Jenderal Min ke Jakarta minggu depan ini datang dari Kementerian Luar Negeri Thailand. Ini akan menjadi perjalanan resmi pertama pemimpin kudeta itu sejak militer Myanmar menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

"Beberapa pemimpin telah mengkonfirmasi kehadiran mereka termasuk MAH Myanmar (Min Aung Hlaing)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat dalam pesan kepada wartawan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (17/4).

Sejak kudeta 1 Februari, Myanmar telah berada dalam kekacauan-dengan ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menuntut kembalinya demokrasi.

Junta militer telah berusaha memadamkan gerakan antikudeta dengan kekuatan mematikan. Menurut kelompok pemantau lokal, pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan lebih dari 720 orang dan menahan sekitar 3.100 aktivis, jurnalis, dan pembangkang, sejak kudeta


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikecam Dunia, Jenderal Junta Myanmar Akhirnya Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular