
Hadapi Gelombang Ketiga Covid, RS di Belgia Mulai Penuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan kasus Covid-19 yang tak turun sesuai dengan harapan pemerintah, mendorong penuhnya kapasitas rumah sakit di Belgia. Padahal pemerintah telah berencana untuk melonggarkan lockdown dalam waktu dekat.
Juru bicara badan kesehatan Yves Van Laethem mengatakan hingga saat ini masih belum terjadi penurunan kasus seperti yang diharapkan oleh pemerintah.
"Kami sama sekali tidak mengalami penurunan yang kami harapkan dalam hal infeksi," kata dia, dikutip dari Reuters, Sabtu (17/4/2021).
Saat ini tercatat lebih dari tiga ribu pasien Covid-19 yang berada di rumah sakit dan 930 pasien di unit perawatan intensif (ICU). Dari dua ribu ICU yang tersedia, seribu telah disiapkan untuk kasus selain Covid.
Sedangkan untuk peningkatan kasus harian rata-rata dalam sepekan terakhir mencapai 3.884, telah turun tipis sejak lockdown pada akhir Maret. Namun persentase hasil tes positif meningkat.
Hingga saat ini sudah lebih 23.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Belgia. Ini merupakan salah satu tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia.
Kepala perawat Pol Grosjean klinik Montlegia CHC di Liege mengatakan tekanannya parah, dengan sekitar 50% ICU ditempati oleh pasien Covid-19.
Dia lebih memilih tetapi sangat berhati-hati dalam hal pembatasan pergerakan dan interaksi sosial.
"Saya muak juga, tidak bisa memiliki lima atau 10 orang di sekitar rumah dan seterusnya. Tapi saya pikir kita harus berhati-hati dan ada banyak orang yang tidak tahu apa yang kita alami di rumah sakit," kata dia.
Pertengahan pekan ini, pemerintah Belgia menyebutkan akan mengizinkan penduduk untuk bepergian ke luar negeri mulai Senin (19/4/2021) pekan depan. Toko-toko akan dibuka kembali pada 26 April, dan bar serta restoran dapat melanjutkan layanan untuk konsumsi luar ruangan mulai 8 Mei.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Vaksin Covid Booster Semprot Lagi Disiapkan