Updated
Nihil! Pengusaha Kecewa, Pesan Alat Tes GeNose Susah Dapatnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha ingin alat skrining Covid-19 GeNose bisa digunakan pada sektor komersial khususnya penggunaan pada hotel dan mal. Namun, pengusaha masih kesulitan untuk mendapat alat periksa GeNose ini.
"Masalah tracing ini masih sangat minim, GeNose ini bagus untuk digunakan khususnya di sektor komersial, tapi dalam pengadaannya sulit sekali, sudah lima bulan dipesan belum ada," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani, kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).
Hariyadi berpesan pemerintah seharusnya memberi perhatian lebih besar kepada alat skrining Covid - 19 ini karena dapat membantu tingkat identifikasi virus sejak dini pada segala aktivitas warga.
Selain itu dapat juga membantu pengusaha untuk mengurangi biaya operasional. Dengan tracing GeNose yang lebih murah hanya Rp 30.000 dibanding rapid antigen yang mencapai Rp 250 ribu.
"Pemerintah bisa memberi perhatian lebih, sukur-sukur bisa subsidi ke pelayanan publik ini masuk ke sektor komersial, supaya harganya bisa lebih murah dan makin banyak," katanya.
Hariyadi menjelaskan penggunaan GeNose bisa ditempatkan pada hotel dan mal, khususnya jika ada penyelenggaraan event seperti pernikahan.
"Jadi GeNose didorong sosialisasi juga didorong, supaya masyarakat tidak khawatir, tracing juga bisa dilakukan melalui aplikasi," jelas Hariyadi.
Hingga saat ini penggunaan GeNose masih terbatas di transportasi kereta dan transportasi udara untuk bandara tertentu. GeNose paling banyak digunakan pada transportasi Kereta Api. Selain itu dipakai pada transportasi penyeberangan juga angkutan darat.
Tanggapan Produsen GeNose
Direktur Utama PT Swayasa Prakarsa Iswanto selaku produsen GeNose memberikan tanggapan soal pernyataan Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani soal pengadaan GeNose yang dianggap sulit. Ia menegaskan informasi di atas tak menjelaskan kapan pemesanan dilakukan sehingga pihaknya tidak dapat membandingkan informasi tersebut dengan data perusahaannya.
Iswanto dalam hak jawabnya yang dikirim 17 April 2020, menjelaskan pembelian unit GeNose C19 dilakukan melalui sejumlah tahap pemesanan, bukan cash and carry. Tahap pertama adalah pengisian form pemesanan, lalu tahap konfirmasi, pelunasan, produksi, dan penerimaan.
Ia bilang pemesanan pada Januari-Februari 2021 dilakukan melalui pengisian tautan di www.genose.ugm.ac.id. Saat ini, pemesanan dilakukan melalui enam distributor mitra PT Swayasa Prakarsa. Keenam distributor mitra tersebut adalah PT Sigma Andalan Nusa, PT Dunia Kecantikan Indonesia, PT Indofarma Global Media, PT Graha Rekayasa Utama, PT Global Systech Medika, dan PT Lima Mitra Sehat.
"Waktu tunggu dari pelunasan hingga penerimaan adalah 6-8 minggu. Hingga saat ini, kami belum pernah memenuhi unit pesanan setelah pembayaran lebih lama dari 8 minggu," katanya.
Ia mengatakan PT Swayasa Prakarsa telah membuka pemesanan sejak awal 2021 dan pengiriman pertama dilakukan pada 1 Maret 2021. Sampai 17 April 2021, sudah ada 2.800 unit GeNose C19 telah terdistribusi dan angka tersebut akan terus bertambah.
"PT Swayasa Prakarsa akan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada para pemesan dan pengguna GeNose C19. Mengingat permintaan unit GeNose C19 dari masyarakat saat ini begitu besar, kami terus mengupayakan peningkatan kapasitas produksi," jelasnya.
Iswanto menambahkan target perusahaan pada Juni 2021 kapasitas produksi telah meningkat sehingga kami dapat terus memenuhi permintaan masyarakat.
-----------
Catatan: Artikel ini telah ditambahkan tanggapan dari pihak PT Swayasa Prakarsa perihal pemesanan GeNose yang dianggap pengadaannya sulit. Ditambahkan pada pukul 19.00, Minggu (18/4/2021)
[Gambas:Video CNBC]
Bulan Depan GeNose Bisa Dipakai Tes Covid-19, Ini Lokasinya
(hoi/hoi)