34 Juta Pelaku Parekraf Terpuruk, Larangan Mudik Memperburuk?

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 April 2021 15:25
Pulihkan Wisata, Sandiaga Uno Genjot Minat Wisatawan Domestik (CNBC Indonesia TV) Foto: Sandiaga Uno (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Adanya larangan mudik Lebaran membuat industri pariwisata semakin terpuruk, walaupun tempat wisata masih diperbolehkan buka selama libur lebaran.

Diakui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, kalau ada 34 juta pelaku pariwisata yang sedang terpuruk. Lantas apa agenda dari Kemenparekraf/Bekraf untuk pemulihan sektor ini?.

"Ini memang saat yang prihatin sudah lebih dari satu tahun, pandemi dan terpuruknya ekonomi ada 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata dalam keadaan terpuruk. Kami mengambil beberapa langkah pertama membantu secara holistik untuk menekan angka penularan Covid-19," kata Sandiaga, kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Pertama, menekan angka penularan Covid-19 menjadi agenda utama, dengan penerapan Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability (CHSE) pada sektor pariwisata.

Kedua mendorong testing, tracing, dan treatment di destinasi pariwisata, sehingga dipastikan terbebas dari Covid-19.

Ketiga mengenjot vaksinasi di destinasi pariwisata unggulan, seperti Bali dan Jabodetabek serta beberapa spot pariwisata lainya. Sandi mengakui kalau pariwisata dan ekonomi kreatif sulit menggeliat kalau angka penularan Covid-19 masih tinggi.

"Kita mau menggerakkan wisatawan domestik supaya berwisata dalam negeri, ada uang sebesar US$ 11 miliar dari wisatawan yang berangkat ke luar negeri dari kelas menengah. Ini yang kita arahkan agar berwisata di Indonesia," kata Sandi.



Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra itu, pemerintah juga akan membuka arus kedatangan wisatawan dari luar negeri pada bulan Juli mendatang melalui travel corridor arrangement dengan beberapa negara. Walaupun aturan ini masih dibahas dengan lintas kementerian seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, juga Satgas Penanganan Covid-19.

Selain itu dana hibah juga diperluas. Tahun ini dianggarkan sebesar Rp 3,7 triliun yang tidak hanya menyasar sektor hotel dan restoran tapi ke biro wisata hingga penyedia taman rekreasi. Sandi ingin sektor pariwisata kembali menjadi andalan menyumbang devisa kedua terbesar bagi RI.

Sementara bisnis hotel dan restoran masih mengalami keterpurukan akibat adanya larangan mudik lebaran, walaupun pemerintah memperbolehkan daerah wisata tetap buka. Sebab naiknya industri pariwisata masih bergantung pada mobilitas masyarakat.

"Mudik lebaran umumnya ada peningkatan okupansi tahun ke tahun ada cuti bersama juga mulainya hari libur lebaran. Ada larangan mudik bisa berpengaruh terhadap okupansi karena tidak ada pergerakan, objek wisata yang mengisi juga dari orang yang berasal dari daerah lain," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Maulana mencontohkan seperti Bali. Selama ada larangan bepergian dari pemerintah objek wisata bali boleh buka. Tapi, tetap sepi karena masyarakat sekitar jarang menikmati objek wisata yang ada. Apalagi, kebanyakan masyarakat Bali juga pelaku industri, sehingga pelancong masih sangat dibutuhkan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Duet Sandi dan Rosan, RI Bakal Punya Dermaga Yacht Mewah?


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading