Cerita BKS Soal Insiden Terusan Suez Picu Macet Tanjung Priok

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 April 2021 04:00
Infografis: Ini Proyek LRT-Kereta Cepat Hingga 2024, Kota Kamu Bukan?
Foto: Ilustrasi Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan untuk mengantisipasi dan melakukan mitigasi jika terjadi kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Pertemuan digelar di Kantor Pelindo II (IPC), Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, dan perwakilan dari asosiasi, serta instansi terkait lainnya.

"Memang beberapa waktu lalu terjadi suatu penumpukan yang agak signifikan di Priok, dan oleh karenanya kami minta kepada beberapa eselon I tadi, Kepala BPTJ, dan pak dirjen untuk lakukan mitigasi dan koordinasi terhadap situasi yang sebenarnya terjadi," ujar BKS.

"Apa yang terjadi memang dimulai dari adanya kemacetan di Terusan Suez, setelah itu berimbas ke beberapa port di sekitar Jakarta dan akhirnya terjadi suatu penumpukan," lanjutnya.

Usai pertemuan tersebut, BKS mengatakan, ada dua hal yang telah disepakati dalam rapat untuk menangani kepadatan di arus lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.



Pertama, apabila satu pelabuhan mengalami penumpukan jumlah kedatangan, maka wajib dialihkan ke pelabuhan lain. Karena saat ini ada ketimpangan antara pelabuhan satu, dua, dan tiga, yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Penerapan Standard Operation Procedure (SOP) dan digitalisasi menjadi satu hal penting untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Maka dari itu, saya tugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengkoordinasikannya dengan Bea Cukai," kata BKS dalam siaran pers Kemenhub yang diterima CNBC Indonesia.

Kedua, BKS meminta adanya penertiban dan penegakkan hukum terhadap perusahaan yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya.

"Banyak sekali perusahaan yang menempati tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan zonasinya, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi ke Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) untuk menyeleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri," ujarnya.

BKS juga meminta koordinasi antarpemilik barang terkait arus lalu lintas tersebut, sehingga truk yang masuk membawa barang dapat keluar juga dengan membawa barang atau tidak kosong muatannya.

"Kami ingin ada perbaikan dan ingin meningkatkan indeks logsitik supaya makin baik. Di masa Lebaran ini dimana angkutan logistik boleh bergerak leluasa, Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik di masa Lebaran," kata BKS.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! Konsorsium CT Corp Infrastruktur Kelola Patimban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular