
Sarang Burung Hingga Sawit Bikin Ekspor Maret Meroket 30%

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan Maret senilai US$ 18,35 miliar. Realisasi ini meningkat tajam yakni 30,47% dibandingkan Maret 2020 yang tercatat US$ 14,07 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor yang tinggi ini disebabkan oleh kenaikan ekspor non migas sebesar 30,07% dan non migas 38,67%.
"Pertumbuhan ekspor Maret 2021 saat ini sangat-sangat bagus sekali dan kita berharap pertumbuhan tinggi ini tetap terjadi di bulan-bulan berikutnya," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Ia merinci, jika dilihat dari sektornya, semuanya mengalami pertumbuhan positif, mulai dari pertanian, industri pengolahan hingga pertambangan.
Untuk pertanian tercatat US$ 390 juta, kenaikan ekspor disebabkan oleh meningkatnya permintaan komoditas untuk sarang burung, tanaman obat aromatik, rempah-rempah seperti cengkeh dan lada putih.
Kemudian, ekspor industri pengolahan tercatat US$ 14,84 miliar yang didorong oleh kenaikan komoditas minyak kelapa sawit, besi dan baja serta kimia dasar organik.
Selanjutnya, ekspor pertambangan pada Maret tercatat US$ 2,22 miliar. Ini didorong oleh kenaikan ekspor komoditas batu bara dan timah.
"Jadi kalau dilihat disini, ekspor Maret 2021 sangat bagus sekali, karena meningkat permintaan dan dibarengi peningkatan komoditas andalan Indonesia," jelasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Cuan Dagang dengan AS, Filipina, dan India