
Ada Bau Menyengat Sebelum Kilang Terbakar, Ini Kata Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Warga sekitar Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, sempat mencium bau menyengat sebelum terjadinya kebakaran dahsyat pada Senin, 29 Maret 2021 dini hari.
Warga pun sempat melaporkan hal ini kepada PT Pertamina (Persero), namun warga mengeluh karena tidak digubris pihak Pertamina.
Menanggapi hal ini, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya mengatakan terkait bau menyengat yang dilaporkan warga, Pertamina sudah melakukan pengecekan.
"Terkait keluhan warga mengenai adanya bau sebelum insiden, Pertamina telah melakukan pengecekan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/04/2021).
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan yang diduga menjadi sumber bau tersebut. Pengecekan dilakukan di area tangki yang berada di dekat lokasi pemukiman warga.
"(Pengecekan) khususnya area tangki yang dekat dengan pemukiman warga Wisma Jati," jelasnya.
Sayangnya, Ifki tidak menyampaikan hasil temuan awal saat dilakukan pengecekan area yang menimbulkan bau menyengat tersebut.
"Itu bagian dari investigasi yang sedang berjalan," ucapnya.
Saat melakukan pengecekan secara paralel, imbuhnya, Pertamina membagikan masker kepada warga dan sempat dilakukan evakuasi sebelum warga sebelum terjadinya kebakaran.
"Sesaat sebelum insiden, sempat dilakukan evakuasi warga Wisma Jati ke jalan raya untuk menjauh dari sumber bau," tuturnya.
Sebelumnya, Ombudsman RI, lembaga negara pengawas penyelenggaraan pelayanan publik, memaparkan hasil investigasi soal kebakaran tangki Kilang Balongan. Setelah kejadian kebakaran kilang ini, Ombudsman pun langsung melakukan investigasi ke lapangan pada 7-8 April 2021.
Lalu, pada 9 April 2021 meminta keterangan resmi PT Pertamina (Persero) dan PT Kilang Pertamina Internasional selaku operator yang juga merupakan Sub Holding Refinery & Petrochemical Pertamina, serta menanyai warga terdampak dan tokoh masyarakat setempat.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengungkapkan, berdasarkan hasil penelusuran Ombudsman, sebelum peristiwa terbakarnya tangki, pada Minggu 28 Maret 2021 warga sekitar lokasi di Balongan sudah mencium bau yang menyengat dari kilang Pertamina.
"Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina, sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan," tuturnya saat konferensi pers, Rabu (14/04/2021).
Berikut kronologis kejadian kebakaran versi warga, hasil dari investigasi Ombudsman:
- Minggu, 28 Maret 2021, Pukul 21.30 WIB:
Warga Balongan datang ke Humas Pertamina karena mencium bau yang sangat menyengat dari kilang Pertamina sejak sore. Karena merasa tidak digubris oleh sekuriti, sehingga warga menjadi emosional dan melakukan aksi lempar ke kantor Pertamina.
- Minggu, 28 Maret 2021, Pukul 22.00 WIB:
Pukul 22.00 WIB, aksi protes warga tersebut dibubarkan oleh polisi yakni Polsek Balongan. Pada 23.45 WIB terjadi ledakan kecil.
- Senin, 29 Maret 2021, Pukul 00-01.00 WIB:
Ada ledakan lebih besar pukul 00.45 WIB. Setelah terjadi ledakan besar, warga berhamburan. Bahkan, di lokasi kejadian terdapat mobil Polsek yang juga terbakar.
Pada saat kejadian, ada enam warga yang habis menghadiri pengajian nisfu sya'ban lewat dekat lokasi yang kemudian terhempas dan mendapatkan luka berat. Sedangkan 15 orang luka ringan adalah warga yang tinggal dekat lokasi.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ombudsman Ungkap Hasil Investigasi Kebakaran Kilang Balongan
