
Dunia Usaha Bergairah, Ekonomi RI Cerah?

Terjadi peningkatan perkembangan harga jual pada kuartal pertama tahun ini. Tren ini diperkirakan bakal berlanjut hingga kuartal kedua. Kondisi keuangan di dunia usaha juga tercatat semakin membaik.
Likuiditas di dunia usaha dalam kondisi baik sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Sebanyak 67% responden menjawab likuiditas dalam kondisi normal. Sebanyak 20,5% menjawab likuiditas dalam keadaan baik dan sisanya 12,5% mengatakan kondisi likuiditas dalam keadaan buruk.
Dilihat dari sisi kemampuan perusahaan mencetak laba atau basic earning power-nya, mayoritas responden (64,25%) menjawab dalam kondisi normal. Persentase responden yang menjawab buruk turun pada kuartal pertama tahun ini menjadi 15,6%. Padahal di penghujung tahun lalu masih di angka 17%.
Kebijakan BI lewat penurunan suku bunga acuan, injeksi likuiditas ke perbankan disertai dengan kebijakan OJK dan pemerintah untuk melonggarkan kredit juga semakin dirasakan oleh pelaku usaha.
Responden yang menjawab akses terhadap kredit cenderung mudah dan normal mengalami kenaikan dari 89,5% pada kuartal keempat tahun lalu menjadi 91% pada kuartal pertama tahun ini.
Perkiraan marjin usaha juga membaik pada kuartal pertama tahun ini. Berdasarkan survei BI, perkiraan marjin keuntungan para pelaku usaha mencapai 15,34% pada semester pertama tahun ini. Angkanya naik dari 14,41% pada kuartal terakhir tahun lalu.
Para pelaku usaha juga semakin yakin untuk berinvestasi. Hal ini terlihat dari perkiraan realisasi investasi pada semester pertama tahun ini. Ke depan aktivitas bisnis diramal akan semakin bergeliat.
Namun akibat kebijakan larangan mudik, sektor transportasi kemungkinan masih akan tertekan. Adanya pencairan THR secara full tetapi juga sangat sensitif tergantung sektornya berpotensi membuat geliat aktivitas bisnis belum benar-benar merata (patchy).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
