
Pengusaha Mulai Bangkit, Bisakah Gelombang PHK Disetop?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku usaha memang sempat tiarap saat pandemi Covid-19 melanda. Namun para pebisnis mulai bangkit. Terlihat ada perbaikan di sektor dunia usaha sejak kuartal ketiga dan berlanjut ke kuartal keempat.
Bank Indonesia (BI) melalui Survei Kegiatan Dunia Usaha melaporkan bahwa aktivitas bisnis pada kuartal IV-2020 cenderung mengalami perbaikan dibanding kuartal sebelumnya.
Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI, berbagai indikator di dunia usaha menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Adanya pelonggaran pembatasan mobilitas menjadi salah satu kunci pendorongnya.
Menengok kapasitas produksi terpakai di berbagai sektor industri terlihat adanya kenaikan dari 69,28% pada kuartal II-2020 menjadi 71,77% di kuartal III-2020. Kemudian naik lagi di kuartal IV-2020 meski hanya sedikit saja di 71,96%.
Peningkatan kapasitas terpakai pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan dengan faktor musiman panen pada komoditas perkebunan dan perikanan. Sementara itu, kapasitas sektor industri pengolahan juga mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya produksi dan kapasitas penyimpanan produk.
Peningkatan kapasitas produksi terpakai ini juga membawa kabar baik untuk penggunaan tenaga kerja. Pada kuartal kedua, serapan tenaga kerja mengalami kontraksi yang dalam seiring dengan adanya kebijakan work from home hingga maraknya fenomena PHK dan karyawan yang dirumahkan.
Dari yang awalnya terkontraksi 22,35% menjadi hanya minus 16,47% saja di kuartal ketiga. Kemudian naik lagi di kuartal keempat menjadi -10,18% meski masih terkontraksi tetapi ada perbaikan. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mungkin masih terjadi, tetapi sepertinya tidak separah dulu.
Apabila ditinjau dari sisi keuangan, baik aspek likuiditas dunia usaha, kemampuan sektor usaha untuk mencetak laba (rentabilitas) hingga akses ke kredit semuanya juga mengalami perbaikan pada periode tiga bulan terakhir tahun 2020.
Untuk aspek likuiditas, jumlah responden survei yang mengatakan likuiditas perusahaan menurun drop dibanding kuartal kedua dan ketiga dan responden yang mengalami perbaikan likuiditas juga meningkat.
Likuiditas merupakan aspek yang penting dalam dunia usaha karena mencerminkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Selain perbaikan likuiditas, semakin banyak juga responden yang melaporkan adanya perbaikan rentabilitas.