Buibu Jangan Kaget, Jelang Ramadan Harga Bahan Pokok Meroket!

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
11 April 2021 15:30
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020). Pemerintah resmi menaikkan harga acuan daging dan telur ayam ras untuk mengimbangi penyesuaian tingkat harga di pasar yakni harga telur ayam di tingkat peternak dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp20 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp21 ribu per kg sedangkan daging ayam ras dinaikkan dari Rp18 ribu-Rp19 ribu per kg menjadi Rp19 ribu-Rp20 ribu per kg. Lukman 45 tahun Peternak  mengatakan kenaikan harga tersebut sebagai hal yang positif. Sebab, bila tidak hal itu tentu dirasakan merugikan. Pasalnya, saat ini nilai tukar dolar terhadap rupiah tengah menguat dan mempengaruhi berbagai hal, termasuk biaya transportasi.
 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Telur Ayam (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam hitungan dua hari lagi, umat muslim akan memasuki bulan Ramadan atau bulan puasa. Tak pelak, ini pun berdampak pada kenaikan harga bahan pokok.

Sejumlah harga bahan pokok menjelang Ramadhan merangkak naik seiring dengan permintaan yang tinggi di pasar.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, hari-hari saat ini ritmenya memang merangkak naik dengan persentase yang berbeda untuk setiap bahan pokok yang dijual.

"Beberapa komoditas ada yang (naik) sampai 50%. Daging ayam naik dari Rp 39 ribu ke Rp 45 ribu, itu yang terlihat sangat mencolok (kenaikannya)," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Minggu (11/4/2021).

Kemudian, harga minyak goreng juga naik mulai dari Rp 13.800 sampai dengan Rp 14.300. Lalu, harga telur ayam dari Rp 22.000 menjadi Rp 24.500, harga daging sapi juga tak ketinggalan dari harga Rp 128 ribu sampai dengan Rp 133 ribu per kilo.

"(Kenaikan) ini karena suplai dan demand. Kenaikan hampir pasti terjadi 10 tahun terakhir," katanya menegaskan.

Namun untuk beberapa komoditas seperti sayur mayur, menurutnya kenaikan harga tidak begitu tinggi, apalagi sudah mulai memasuki musim panas. Namun, di beberapa titik yang masih musim penghujan, apalagi banjir, pasti berdampak.

"Yang masih naik tinggi harga cabai rawit (jadi) Rp 90 ribu, normalnya Rp 35 ribu, naik 80% dari normal. Belum lagi untuk cabai yang lain," katanya lagi.

Menurutnya, kenaikan harga ini masih akan terus terjadi hingga sepekan saat awal Ramadhan. Setelah itu, harga-harga akan kembali normal, dan mulai kembali naik saat lima hari sebelum lebaran. Hal ini karena persiapan lebaran, masyarakat berbelanja dengan kapasitas besar dan stok di rumah.

"Imbauan kami, jangan stok barang di rumah karena berbahaya kepada harga pasokan," pesannya.

Merujuk pada situs resmi Informasi Pangan Jakarta, beberapa komoditas memang terpantau merah alias mengalami kenaikan per 11 April dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Harga beras per kilogramnya untuk jenis IR 64 naik Rp 208 menjadi Rp 11.716 per kilogram. Harga minyak goreng curah naik Rp 98 menjadi Rp 14.194 per kg. Sementara harga telur ayam ras naik Rp 451 menjadi Rp 24.291 per kilogram. Kemudian harga ayam broiler naik Rp 826 menjadi Rp 41.485 per kg.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayam & Cabai Mahal! Makan Opornya Besok, Pedasnya Sekarang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular