Internasional

Covid Merajalela, Jepang Bakal Tetapkan Tokyo Status Darurat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 April 2021 12:34
People wearing protective masks to help curb the spread of the coronavirus run along a pedestrian crossing Thursday, Feb. 25, 2021, in Tokyo. The Japanese capital confirmed more than 340 new coronavirus cases on Thursday. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Ilustrasi Aktivitas Warga Tokyo (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang berencana menetapkan status "kuasi (hampir) darurat" bagi Ibu kota Tokyo. Kasus corona kembali meledak menjelang pagelaran olahraga dunia, Olimpiade, yang akan digelar Juli mendatang.

Melansir laporan Reuters, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengusulkan satu bulan pembatasan pergerakan masyarakat. Salah satunya dengan pengurangan jam kerja untuk bar dan restoran.

Ini akan dimulai sejak 12 April, berbarengan dengan pembatasan di area Kyoto dan Okinawa. Jika hal ini disetujui, pembatasan juga akan diberlakukan saat musim liburan warga Jepang "Golden Week"29 April hingga 5 Mei.

"Strain mutan menyebar dengan cepat, dan kami sangat prihatin," kata Nishimura, yang juga mengepalai respons virus corona negara itu, berbicara di awal pertemuan dengan para ahli, Jumat (9/4/2021).

Kasus corona Tokyo sempat hampir mendekati rekor tertingginya dalam hal penambahan harian, Rabu. Kota metropolis terbesar di bumi itu mencatatkan545 penambahan kasus.

Senin, Jepang menempatkan prefektur barat Osaka dan Hyogo, bersama dengan Miyagi di timur laut, di bawah tindakan penguncian terukur. Osaka, kota terbesar kedua di Negeri Sakura itu telah terpukul sangat parah, melaporkan rekor 905 kasus pada hari Kamis.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga pada Januari lalu sempat mengambil langkah untuk mengadakan kontrol mikro di beberapa wilayah. Kontrol tersebut memungkinkan pemerintah daerah untuk meminta bisnis seperti bar dan restoran untuk mempersingkat jam operasional, mengenakan denda sebesar 200.000 yen (Rp 26 juta) dan mempublikasikan nama-nama mereka yang tidak mematuhi.

Namun saat ini terjadi peningkatan yang cukup serius di seluruh negeri sejak mutasi E484K alias Eek mulai memasuki seluruh wilayah. Pada Kamis kemarin, Negeri Matahari Terbit itu mencatatkan lebih dari 3 ribu tambahan kasus harian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Salju Langka Selimuti Tokyo, Ratusan Penerbangan Batal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular